Penanganan Covid

SMA Sint Carolus Penfui Masih Gelar KBM Online di Tahun 2021

Pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan, mengakibatkan banyak aktivitas terhambat, salah satunya aktivitas di dunia pendidikan

Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Fredus Kolo, Kepala Sekolah SMA Sint Carolus Penfui, Kota Kupang, Jumat (8/1/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan, mengakibatkan banyak aktivitas terhambat, salah satunya aktivitas di dunia pendidikan.

Kepala Sekolah SMA Sint Carolus Penfui, Kota Kupang, Fredus Kolo yang ditemui POS-KUPANG.COM, Jumat (8/1/2020), mengatakan, Pandemi Covid-19 yang diketahui bersama sudah mengganggu dan mengancam kehidupan manusia hampir setahun ini, mengakibatkan banyak aspek kehidupan terhambat, khususnya dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Kepalai Dinas LHK, Orson Nawa : Kita Siapkan Ide Kreatif Tangani Persoalan Sampah

Kota kupang saat ini masih dalam Zona Merah, kata Fredus, melihat hal ini dan masih menunggu keputusan dari kepala daerah dalam hal ini Gubernur NTT, maka pihaknya masih melakukan pembelajaran online bagi siswa-siswinya.

"Saat ini kota kupang masih masuk Zona Merah, apalagi ada wacana dari Pemkot Kupang untuk dilakukannya PSBB, maka kami belum dapat lakukan KBM tatap muka, dan kami pun masih menunggu putusan dari Pak Gubernur," kata Fredus.

Baca juga: Kepala Puskesmas Mauponggo Sebut Sembilan Warga Keracunan Jamur Sudah Mulai Pulih

Ia mengatakan, saat ini pun pihaknya masih merencanakan untuk lakukan penyelesaian ujian semester bagi siswanya yang belum selesaikan ujian.

Fredus menjelaskan bahwa, akibat dari anak-anak belum ujian karena dampak dari keterlanjuran orang tua tidak melunasi kewajiban uang sekolah selama semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 dan keuangan lain yang menjadi keputusan komite dan siswa/i sendiri tidak terlibat maksimal dalam pembelajaran daring dengan guru-guru mata pelajaran, juga akibat Pandemi COVID 19 siswa/i tdk memiliki buku panduan untuk belajar sehingga keputusan sekolah mewajibkan pihak orang tua membeli buku paket agar anak bisa memiliki referensi belajar memberatkan.

Namun ujian ini pun, ungkap Fredus, akan dilakukan secara daring, demi menjaga kesehatan para murid dan guru.

"Kami akan selesaikan ujian bagi anak-anak kami yang masih tertunda, tapi dengan cara daring," tegasnya

Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya akan memanggil orang tua yang anaknya belum menyelesaikan ujian semester ganjil untuk dicarikan jalan keluarnya agar jangan anak yang di korbankan.

"Kami akan memanggil orang tua siswa untuk mencari jalan keluar, supaya jangan anak-anak yang menjadi korban," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved