Opini Pos Kupang

Peran Sahabat Sehat dalam Upaya Pencegahan DBD di Sikka

Apa itu Sahabat Sehat? Model pelayanan kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Peran Sahabat Sehat dalam Upaya Pencegahan DBD di Sikka
Dok POS-KUPANG.COM
Logo Pos Kupang

Oleh Ns. Theresia Angelina Bala S.Kep.,M.Kes. Kepala Puskesmas Kewapante-Sikka

POS-KUPANG.COM - Apa itu Sahabat Sehat? Model pelayanan kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga. Teori pendekatan keluarga ini sudah lazim diterapkan dalam praktek keperawatan komunitas.

Namun yang mau ditonjolkan dalam model ini adalah filosofi "Sahabat" dimana sahabat adalah mereka yang selalu berada bersama dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit. Sehingga pendekatan keluarga yang diharapkan dalam model ini adalah pendekatan keluarga yang "berkualitas", holistik dan terintegrasi.

Aplikasi model ini adalah semua Nakes Puskesmas Kewapante, baik yang bertugas di desa maupun di Puskesmas dibagi dalam wilayah kerja berdasarkan wilayah kerja Puskesmas yang terdiri dari 8 desa.

Baca juga: 25 Pasien Positif Covid-19 di Manggarai Saat Ini Dirawat

Jumlah Nakes Puskesmas Kewapante sebanyak 73 orang dibagi dalam 8 desa. Masing-masing desa terdiri dari 8 -10 Nakes. Penyebaran Nakes dibagi berdasarkan domisili, tempat tugas (desa atau Puskesmas) dan pertimbangan lain yg disepakati dalam tim desa. Masing -masing desa dipimpin oleh seorang koordinator wilayah (Korwil ).

Korwil mendistribusikan Nakes di wilayahnya masing per RT 1 wilayah RT menjadi tanggung jawab satu orang Nakes. Dalam kondisi tertentu 1 Nakes bertanggung jawab terhadap 2 -3 RT. Semua warga yang ada di wilayah Nakes tersebut menjadi tanggungjawabnya dan disebut sebagai "Sahabat" Nakes.

Demikian pula sebaliknya Nakes menjadi "Sahabat" warga dalam wilayah binaannya. Masing -masing Nakes wajib mengenal "Sahabat"nya di wilayah RT masing -masing mulai dari kepala keluarga sampai dengan anggota keluarganya masing-masing. Praktek Sahabat Sehat ini baru dimulai di Puskesmas Kewapante September 2020. (Agustus 2020 Kepala Puskesmas baru mulai memimpin Puskesmas Kewapante ).

Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Kupang Masih Tinggi

September 2020 dimulai dengan pendataan Sahabat Sehat integrasi Pis-Pk, Oktober tabulasi dan analisa data, Desember menentukan intervensi / upaya terarah melalui wadah Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

Sahabat Sehat Gempur Cegah DBD
22 Januari sampai dengan 18 Maret 2020 oleh Bupati Sikka, Kabupaten Sikka dinyatakan KLB DBD. Total kasus DBD Januari sampai Desember 2020 di wilayah kerja Puskesmas Kewapante sebanyak 77 kasus (Januaari: 8 kasus, Februari: 23 kasus, Maret: 28 kasus, 18 kasus tersebar April sampai Desember, kecuali September dan Oktober Nol kasus ).

Belajar dari pengalaman ini, maka Puskesmas Kewapante bertekad untuk mencegah DBD melalui strategi Sahabat Sehat. Peran Nakes menggandeng kader dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah DBD di tahun 2021.
Kesepakatan bersama Dinkes kabupaten Sikka dalam penanggulangan DBD adalah PSN dan PJB rutin setiap minggu, penebaran ikan kepala timah, pemasangan stiker jentik dan yang tidak kalah pentingnya semua pasien panas/demam wajib dicurigai DBD sehingga perlu pemantauan dan observasi sampai bebas panas.

Salah satu peran Nakes sebagai Sahabat Sehat adalah sebagai petugas pembina keluarga. Oleh karena itu upaya pencegahan DBD sangatlah mungkin dilakukan oleh nakes sebagai Sahabat sehat wilayah Puskesmas kewapante.

Penebaran Ikan Kepala Timah

Ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) adalah jenis ikan pemakan jentik dan direkomendasikan untuk ditebar pada bak penampungan air dalam jumlah yang banyak.

Sebagian warga di wilayah Puskesmas Kewapante memiliki bak penampungan air hujan sebagai sumber air rumah tangga untuk keperluan sehari-hari tersebar di Desa Seusina, Iantena, Umagera, Waiara dan Wairkoja ( 5 desa dari 8 desa ). Penebaran ikan kepala timah dilakukan oleh Sahabat Sehat bekerja sama dengan kader, aparat desa dan masyarakat.

Pengadaan ikan kepala timah melalui dana desa dan swadaya masyarakat. Penebaran di lima desa tersebut dikoordinir oleh masing-masing Korwil. Para sahabat sehat menebar ikan ke semua bak PAH berdasarkan data kepemilikan bak PAH yang diperoleh dari hasil pendataan sebelumnya (September 2020). Masing-masing sahabat sehat bertanggung jawab terhadap wilayah RT nya masing-masing.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved