Berita Lewoleba Hari Ini

WASPADA: Virus Babi Afrika Bergolak Ratusan Ekor Babi Mati di Kabupaten Lembata, Simak INFO

Virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) membunuh ratusan ekor babi milik warga di Kabupaten Lembata. Kepastian masuknya virus dem

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Foto/Dokumen Dinas Peternakan Lembata
Virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) membunuh ratusan ekor babi milik warga di Kabupaten Lembata. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) membunuh ratusan ekor babi milik warga di Kabupaten Lembata. Kepastian masuknya virus demam babi Afrika ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq ketika dihubungi Pos Kupang, Rabu (6/1/2021).

Sebelumnya, Dinas Peternakan Lembata telah mengirim sampel babi yang mati untuk diobservasi di labotatorium di Denpasar, Bali.
"Sudah ada hasil via What's App positif ASF, fisik hasil labnya belum sampai," ungkap Kanisius Tuaq.

Dampak dari virus ini pun rupanya tidak main-main, Kanis melaporkan pada hari Rabu (6/1/2021), terdata sudah 275 ekor yang mati. 

Saat ini pihaknya sedang membuat laporan tertulis ke Bupati Lembata termasuk langkah-langkah dan kendala penanganan virus ASF.

Menurutnya, total kerugian akibat virus ini bisa mencapai ratusan juta rupiah dengan hitungan rata-rata Rp 3,5 juta/ ekor babi.

Untuk mengatasi meluasnya kematian ternak babi di Kabupaten Lembata maka langkah-langkah yang sedang dilakukan menurut Kanis yakni 

(1) memberikan edukasi kepada masyarakat lewat pengumuman di media sosial, dan di tempat keramaian menggunakan pengeras suara
(2) pelayanan pengobatan, vaksinasi bagi ternak yang sakit 
(3) memperketat pengawasan lalu lintas ternak di setiap kecamatan untuk tidak membawa ternak babi dan hasil olahan ternak babi (sate babi, se'i babi, kecap babi dll) ke luar Kota Lewoleba

Baca juga: Dinas Dikbud Pemprov NTT Siapkan 3 Alternatif Pembelajaran Selama Pandemi, Ini Skenarionya INFO 

(4) mengirim sampel darah dan organ tubuh ternak babi ke balai veteriner Denpasar untuk uji laboratorium 
(5) membuka pos penjagaan  di pintu masuk Kecamatan Omesuri Desa Lebewala guna meminimalisasi penyebaran wabah ke wilayah Kedang.

Baca juga: Di Sikka - NTT, Pria Manggarai ini Mengaku Sebagai Dukun Perawan, Ini Modusnya dan Pengakuan, INFO

Baca juga: Di Kota Kupang - NTT, Pimpinan Daerah Tak Ijinkan Tatap Muka di Sekolah, Ini Imbauannya INFO

 
Area lampiran

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved