Bursa calon kapolri
Disebut Gantikan Idham Azis jadi Kapolri, Apa Kehebatan Komjen Petrus Golose? Berikut Rekam Jejaknya
Disebut Gantikan Idham Azis jadi Kapolri, Apa Kehebatan Komjen Petrus Golose? Berikut Rekam Jejaknya
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 1998.
Kepala BNN, Komjen Pol Petrus Golose (TRIBUN BALI)
Kemudian, ia menamatkan program Magister Manajemen tahun 2002.
Irjen lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini di Bareskrim adalah Wakil Direktur II/Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri.
Sebelumnya sejak tahun 2015, ia mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, yang sejak Oktober 2010 mengemban amanat sebagai Direktur Penindakan BNPT.
Petrus Golose termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Tito Karnavian lalu Kapolri Jenderal Idham Azis, serta Komjen Rycko Amelza Dahniel, dkk.
Ia juga turut serta sebagai Peace Keeping Force (UN CIVPOL) di Kamboja-UNTAC (1993) dan Bosnia (2000-2001).
Petrus Golose aktif berpartisipasi sebagai peserta dan pembicara di dalam seminar, kursus, dan workshop yang berkaitan dengan money laundering, cybercrime, pemberantasan narkoba dan teroris di dalam dan luar negeri.
Selain itu, ia juga terlibat dalam penyidikan internasional di Singapura, Malaysia, AS, Jepang, Timor Timur, New Zealand, Amerika Selatan, Kamboja, Thailand dan Philipina.
Petrus aktif terlibat dalam Panitia Kerja dan Panitia Khusus sebagai wakil dari Pemerintah RI dalam merumuskan RUU Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah diundangkan menjadi UU No. 11 Tahun 2008 pada tanggal 21 April 2008.
Sejak tahun 2006, Petrus pernah menjabat sebagai Kepala Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri.
Selama kariernya, ia telah menangani dua kasus hacking di Indonesia yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yaitu hacking website KPU dan hacking website Partai Golkar.
Ia juga telah menulis buku berjudul "Seputar Kejahatan Hacking: Teori dan Studi Kasus" pada tahun 2008.