Breaking News

Jangan Panik, Begini Efek Samping Usai Vaksin Covid 19 di AS, Bagaimana di Indonesia? Apakah Sama?

Jangan Panik, Begini Efek Samping Usai Vaksin Covid 19 di AS, Bagaimana di Indonesia? Apakah Sama?

Editor: maria anitoda
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Jangan Panik, Begini Efek Samping Usai Vaksin Covid 19 di AS, Bagaimana di Indonesia? Apakah Sama? 

Penyerahan secara resmi vaksin tersebut dilakukan oleh SN Cargo ke Pemerintah Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan NTT, Emma Simanjuntak. Penyerahan yang berlangsung pada pukul 06.40 Wita itu disaksikan Karo Ops Polda NTT Kombes Pol Ulami Sudjaja, Dirlantas Polda NTT Kombes Pol Iroth Laurens Recky, Danyon A Pelopor Brimobda Polda NTT Kompol Denis Leihitu dan maneger Ops Angkasa Pura 1 Fabianus Kliruk.

Pada pukul 06.46 Wita, petugas memasukan vaksin tersebut ke truck Colt diesel SN Cargo Nopol DH 9446 BD dan diangkut menuju Gudang UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT di Pulau Indah, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang dengan pengawalan dari anggota Brimob Polda NTT.

Kepada Wartawan, Emma Simanjuntak mengatakan bahwa pengiriman pertama untuk distribusi tahap pertama terdiri dari 13.200 vaksin dalam 7 koli tempat penyimpanan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTT dr. Mese Ataupah mengatakan vaksin Corona Sinovac yang tiba di Bandara Internasional El Tari pada pukul akan disimpan sementara di Gudang UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT.

"Besok vaksin Covid-19 datang pukul 06.30 Wita menggunakan pesawat Batik Air, kemungkinan sampai di Gudang Dinas Kesehatan provinsi NTT pada 07.30 Wita," ujar dr. Mese kepada POS-KUPANG.COM pada Senin (4/1) siang.

Menurut dr. Mese, vaksin tersebut sangat sensitif sehingga penyimpanan harus dilakukan dengan baik. Penyimpanan vaksin tersebut ditempatkan pada cold chain dengan suhu antara 2-8 derajat celcius.

"13.200 vaksin itu kalau sudah datang kita tinggal lakukan penyimpanan yang baik, diatur suhunya tepat yaitu 2-8 derajat celcius dan tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang karena vaksin ini sangat sensitif. Kita harus mempertahankan suhu vaksin ini di posisi 2-8 derajat," kata dr. Mese.

Karena itu, cold chain untuk Provinsi NTT akan ditempatkan di Gudang UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT.

Pihak Dinas Kesehatan Provinsi NTT telah mempersiapkan 1 unit cool room dengan kapasitas 20 ribu liter. Selain itu, juga dipersiapkan sebanyak 7 buah refrigerator untuk vaksin serta 1 refrigerator untuk pembuatan ice pack yang ditempatkan di lokasi tersebut.

Vaksin tersebut, kata dia, rencananya akan didistribusikan ke seluruh kabupaten kota untuk pelaksanaan vaksinasi massal tahap pertama bagi tenaga kesehatan.

Baca juga: Elsa dan Angga Bikin Rencana Untuk Celakakan Al dan Andin, Rencana Jahat Terkuak? SIMAK Ikatan Cinta

Baca juga: Promo Pizza Hut Paket Sensasi Double Mulai Rp 35.000, PHD Double Box Hanya Rp 113 Ribu

Namun demikian, menurut mantan penjabat Bupati Malaka itu, distribusi belum dilakukan saat ini. Pihaknya mengagendakan akan melakukan distribusi pada pertengahan Januari setelah seluruh tenaga vaksinator dan seluruh fasilitas kesehatan di daerah siap.

Ia menjelaskan, sebanyak 400 tenaga vaksinator dari seluruh NTT akan disiapkan untuk melaksanakan vaksinasi massal. Mereka akan mengikuti pelatihan secara daring pada pekan depan untuk mempersiapkan proses vaksinasi.

Selain itu, dr. Mese juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Kota melalui Dinas Kesehatan untuk memastikan kesiapan cold chain di setiap kabupaten. Pasalnya berdasarkan laporan, masih ada persoalan terkait ketersediaan cold chain.

"Yang jadi masalahnya adalah di fasilitas kesehatan yang ditargetkan itu 370 masih terdapat cold chain (rantai dingin) yang masih bermasalah di beberapa tempat. Itu ada yang rusak ada yang tidak ada," ujar dr. Mese.

Ketika ditanya spesifik, ia enggan menyebutnya. "Kabupaten mana mana? Itu hampir di semua tempat," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved