Pengusaha Tahu Tempe di Sikka Mulai Kesulitan Bahan Baku
Pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Sikka mulai mengeluhkan bahan baku pembuatan tahu dan tempe
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Sikka mulai mengeluhkan bahan baku pembuatan tahu dan tempe.
Keluhan soal bahan baku itu disampaikan Agus Sugito, Pemilik Tahu Tempe Putra Fajar Maumere di Wairotang, Kota Maumere, Senin (4/1/2021) pagi.
Ia menjelaskan, sudah beberapa bulan bahan baku dari Surabaya selalu terlambat dikirim sehingga ia memesan setiap bulan dua kali untuk stok.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Kodim 1618 TTU Dampingi Para Petani di Desa Popnam
"Kemarin baru datang dua ton dan harganya satu karung Rp 500 ribu sekali kirim. Memang ada
stok yang kami siapkan selama dua bulan untuk jaga-jaga karena pengiriman kedelai dari Amerika sudah berkurang. Kami kuatir dari Surabaya ke Maumere tidak ada. Kalau di Flores biasa kami pesan di Bajawa dan Boru tapi stoknya sedikit. Bahan baku dari kedelai sangat bagus dari Bajawa tapi produksi tidak banyak," kata Agus.
Baca juga: Di Manggarai Timur Laksanakan KBM Tatap Muka, Tapi Wajib Ikuti Protokol Kesehatan
Ia menegaskan, pihaknya masih terus melakukan produksi karena stok bahan baku masih ada tapi mulai berkurang produksinya setiap hari.
Ia menuturkan, di Sikka ada enam tempat yang memproduksi tahu tempe dan produksi terbanyak ada di tempat usahanya.
"Saya selalu koordinasi dengan teman-teman dan tanya bahan baku di Surabaya dan di Bajawa biar bisa tetap produksi," papar Agus yang sudah 15 tahun berusaha di Sikka.
Ia mengaku harga bahan baku sering mengalami kenaikkan seperti emas.
"Setiap saat harga bahan baku selalu naik," ungkapnya.
Pagi itu di tempat usaha Agus ada lima pekerja yang terus memproduksi tahu tempe.
Mereka bekerja dan ada beberapa warga yang datang langsung membeli tahu tempe. Pembeli dibatas hanya membeli Rp 10 ribu saja dan tidak boleh lebih. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)