Kebaktian Tahun Baru 2021 di Gereja Kefas Liliba Kupang: Berjalanlah Tuhan Bersama Kami
Tema MS Sinode GMIT pada perayaan Tahun Baru 2021 ini adalah “Berjalanlah Tuhan bersama kami"
Inilah suatu penjelasan mengapa Israel harus mengambil jalan memutar untuk bisa masuk ke tanah perjanjian, padahal ada alternatif jalan lain yaitu melalui daerah orang Filistin untuk masuk Kanaan. Tuhan tahu bahwa Israel belum mampu melewati jalan langsung menuju Kanaan, tetapi harus mengambil jalan memutar (Keluaran 13:17-18).
Ayat 17: Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."
Ayat 18: Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.
Terhadap ini Rasul Paulus berkata dalam 1 Kor 10: 13 “13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.
Bukti nyata kehadiran Tuhan adalah menyediakan penerang dan pelindung dari panas terik di padang Gurun dalam perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan, yaitu Tiang api dan tiang awan.
Menurut Mesakh Dethan dari teks ini kita bisa belajar dua hal, pertama bahwa untuk menuju dan meraih tujuan (tanah perjanjian, negeri berlimpah susu dan madu, sebagai lambang kesejahteraan dan kebahagiaan, orang memerlukan tiga hal ini: disiplin, kepatuhan dan iman kepada Tuhan. Orang yang disiplin dan mengatur hidupnya dengan baik akan bisa berhasil mengatasi godaan-godaan dan tantangan dalam meraih sukses.
Kedua, Tuhan melindungi Israel dengan Tiang api dan tiang awan dalam perjalanan mereka. Apakah pada zaman modern ini kita juga mampu melihat bentuk-bentuk penyertaan Tuhan yang nyata seperti tiang awan dan tiang api? Tiap-tiap orang pasti punya pengalaman terseniri tentang perlindungan Tuhan ini.

Saya sendiri punya pengalaman pribadi, dimana Tuhan memberikan kesuksesan ketika saya studi S3 di Jerman. Jika tanpa penyertaan Tuhan, maka kepintaran dan kehebatan saya tidak ada gunanya. Bagaimana Tuhan menyertai saya untuk melewati soal-soal ujian yang sulit pada masa minggu-minggu ujian Rigorosum. Saya seperti merasakan mukjizat Tiang api dan Tiang awan bagi saya. Bgaimana dengan saudara?
Anda pasti punya cerita sendiri dimana Tuhan menyertai dan memberkati kita. Ceritakan kisah itu bagi keluarga, anak-anak dan cucu agar mereka yakin bahwa Tuhan akan memimpin kita dalam menapaki tahun baru 2021, Amin”, demikian Mesakh Dethan mengakhiri khotbahnya.*