Kebaktian Tahun Baru 2021 di Gereja Kefas Liliba Kupang: Berjalanlah Tuhan Bersama Kami

Tema MS Sinode GMIT pada perayaan Tahun Baru 2021 ini adalah “Berjalanlah Tuhan bersama kami"

Editor: Agustinus Sape
Foto Istimewa
Pdt Dr Mesakh Dethan (di tengah memakai Togaputih) diapit oleh para penatua, diaken dan pengajar, dan Pdt. Bunga Manafe berdiri di belakang di di depan lilin yang menyala, seusai kebaktian Tahun Baru di Jemaat Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Jumat 1 Januari 2021. 

Kebaktian Tahun Baru 2021 di Gereja Kefas Liliba Kupang: Berjalanlah Tuhan Bersama Kami

POS-KUPANG.COM - “Ada orang kalau takut dia akan bernyanyi. Saya ingat waktu masa kecil dulu ikut kegiatan-kegiatan sekolah minggu di Gereja GMIT Kefas. Jalan raya dari rumah kami menuju gereja  harus melewati Kamar Mayat RSU Kupang. Dan sebagai anak kecil, kami seringkali ditakut-takuti oleh para kakak senior tentang orang mati gantung diri, buntiana di kamar mayat, pokoknya setan yang menakutkan."

"Jadi kalau ada acara gereja sampai malam dan kami harus pulang, biasanya kami ajak kawan untuk pulang ramai-ramai. Tapi sialnya ketika kawan-kawan sudah berbelok masuk rumah mereka masing-masing, tinggal saya sendiri yang mau tidak mau harus berjalan sendiri melewati kamar mayat itu. Dan kalau sampai dekat kamar mayat maka saya mulai menyanyi kuat-kuat: “… dalam nama Yesus ada kemenangan, dalam nama Yesus Iblis di kalahkan...”

"Ternyata dengan bernyanyi ada sedikit  keberanian untuk melangkah dan kadang berlari kencang melewati kamar mayat itu. Nanti kalau sudah dekat rumah, volume suara nyanyian lagu mulai dikecilkan, karena malu nanti didengar orang, wkwkwkw."

"Tetapi satu hal yang penting di sini adalah dengan bernyanyi saya merasa ada Tuhan Yesus yang sedang berjalan bersama dan hal  itu membut saya merasa kuat,” demikian cuplikan khotbah Tahun Baru oleh Pdt. Dr. Mesakh  A.P. Dethan, pada Kebaktian Tahun Baru di Gereja Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur yang dilayani oleh Pdt. Diana Bunga Manafe, STh, Jumat 1 Januari 2021.

Menurut Akademisi dan Dosen Pasca Sarjana Teologi UKAW Kupang ini tema MS Sinode GMIT pada perayaan Tahun Baru 2021 ini adalah “Berjalanlah Tuhan bersama kami”.

Tema ini mengindikasikan sebuah permohonan. Permohonan agar Tuhan berjalan bersama umatNya dalam memasuki Tahun Baru 2021.

Dua kemungkinan, pertama karena manusia takut berjalan sendiri, kedua karena ada bahaya-bahaya yang mengancam di depan perjalanan itu.

“Dua kemungkinan ini yang juga dihadapi oleh bangsa Israel dalam teks bacaan kita dari Keluaran 13:17-22.

Menurut Hywel R.  Jones (lihat Hywel R.  Jones  dalam New Bible Commentary, Third Edition, Guthrie, dkk, Inter Varsity Press, Leicester-England, 1970,   hlm., 128), bangsa Israel akan memulai suatu perjalanan panjang menuju tanah Perjanjian, tanah Kanaan.

Kalau kita melihat peta perjalanan dari tanah Goshen di Mesir menuju Kanaan maka nampak suatu perjalanan yang susah untuk ditempuh karena harus melewati padang gurun, cuaca yang buruk, binatang buas, bahaya kekurangan makanan dan air minum, dan bahaya menghadapi musuh-musuh dari bangsa asing dalam perjalanan mereka.

Padahal untuk menghadapi semua bahaya itu bangsa Israel sebetulnya belum siap untuk itu, karena itu memohon Tuhan untuk menyertai perjalanan adalah suatu  harapan dan sikap  yang tepat. 

Bukti penyertann Tuhan telah nyata ketika mereka dipimpin Tuhan keluar dari Mesir. Tuhan bahkan bertindak sebagai tentara gagah perkasa yang tidak kelihatan, tapi nampak sepak terjangnya.

Bangsa Amalek yang ditakuti dikalahkan oleh Israel dengan mudah karena Allah yang berperang menggantikan mereka. Ini adalah wujud penyertaan Allah yang luar biasa”, demikian penjelasan pakar Perjanjian Teologi Perjanjian Baru tamatan Universitas Heidelberg Jerman ini.

Pdt Dr Mesakh Dethan (di tengah memakai Togaputih) diapit oleh Pdt. Diana Bunga Manafe, S.Th dan bapak dan Mama Koster Gereja Efata Liliba, seusai kebaktian Tahun Baru di Jemaat Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Jumat  1 Januari 2021.
Pdt Dr Mesakh Dethan (di tengah memakai Togaputih) diapit oleh Pdt. Diana Bunga Manafe, S.Th dan bapak dan Mama Koster Gereja Efata Liliba, seusai kebaktian Tahun Baru di Jemaat Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Jumat 1 Januari 2021. (Foto Istimewa)

Lebih jauh Mesakh Dethan, yang merupakan mantan Wartawan Pos Kupang dan Pencetus Rubrik Tapaleuk ini, tiga hal yang dituntut Tuhan agar Israel bisa sampai tujuan, yaitu disiplin, kepatuhan dan kepercayaan. Tuhan tahu bahwa bangsa Israel belum siap untuk melakukan perjalanan mereka, ditambah lagi mereka penuh dengan ketakutan, namun melalui tiga hal itu (disiplin, kepatuhan dan kepercayaan) iman mereka akan diuji apakah mereka memiliki disiplin, kepatuhan dan iman kepada Tuhan atau tidak.

Inilah suatu penjelasan mengapa Israel harus mengambil jalan memutar untuk bisa masuk ke tanah perjanjian, padahal ada alternatif jalan lain yaitu melalui daerah orang Filistin untuk masuk Kanaan. Tuhan tahu bahwa Israel belum mampu melewati jalan langsung menuju Kanaan, tetapi harus mengambil jalan memutar (Keluaran 13:17-18).

Ayat 17: Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."

Ayat 18: Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Terhadap ini Rasul Paulus berkata dalam 1 Kor 10: 13 “13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.

Bukti nyata kehadiran Tuhan adalah menyediakan  penerang dan pelindung dari panas terik di padang Gurun dalam perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan, yaitu Tiang api dan tiang awan.

Menurut Mesakh Dethan dari teks ini kita bisa belajar dua hal, pertama bahwa untuk menuju dan meraih tujuan (tanah perjanjian, negeri berlimpah susu dan madu, sebagai lambang kesejahteraan dan kebahagiaan, orang memerlukan tiga hal ini: disiplin, kepatuhan dan iman kepada Tuhan.  Orang yang disiplin dan mengatur hidupnya dengan baik akan bisa berhasil mengatasi godaan-godaan dan tantangan dalam meraih sukses.

Kedua, Tuhan melindungi Israel dengan Tiang api dan tiang awan dalam perjalanan mereka. Apakah pada zaman modern ini kita juga mampu melihat bentuk-bentuk penyertaan Tuhan yang nyata seperti tiang awan dan tiang api? Tiap-tiap orang pasti punya pengalaman terseniri tentang perlindungan Tuhan ini.

Pdt Dr Mesakh Dethan (di tengah memakai Togaputih) diapit oleh Badan Harian Gereja Efata Liliba (paling Kanan Pnt. Rony Lottu, yang juga anggota DPRD Kota Kupang), seusai kebaktian Tahun Baru di Jemaat Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Jumat  1 Januari 2021.
Pdt Dr Mesakh Dethan (di tengah memakai Togaputih) diapit oleh Badan Harian Gereja Efata Liliba (paling Kanan Pnt. Rony Lottu, yang juga anggota DPRD Kota Kupang), seusai kebaktian Tahun Baru di Jemaat Efata Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Jumat 1 Januari 2021. (Foto Istimewa:)

Saya sendiri punya pengalaman pribadi, dimana Tuhan memberikan kesuksesan ketika saya studi S3 di Jerman. Jika tanpa penyertaan Tuhan, maka kepintaran dan kehebatan saya tidak ada gunanya. Bagaimana Tuhan menyertai saya untuk melewati soal-soal ujian yang sulit pada masa minggu-minggu ujian Rigorosum. Saya seperti merasakan mukjizat Tiang api dan Tiang awan bagi saya. Bgaimana dengan saudara?

Anda pasti punya cerita sendiri dimana Tuhan menyertai dan memberkati kita. Ceritakan kisah itu bagi keluarga, anak-anak dan cucu agar mereka yakin bahwa Tuhan akan memimpin kita dalam menapaki tahun baru 2021, Amin”, demikian Mesakh Dethan mengakhiri khotbahnya.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved