MENGEJUTKAN Bank Dunia Sebut Ekonomi Timor Leste Membaik Bahkan Pulih di Tengah Pandemi Corona, Lho?
Langkah-langkah kesehatan masyarakat sangat penting untuk menahan penyebaran Covid-19," kata Pedro Martins Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.
Baca Juga: Beda Kubu dengan Keluarga, Pengungsi Timor Leste Ini Ogah Kembali ke Tanah Kelahiran Demi Pilih Indonesia: Saya Lebih Suka di NTT, Lebih Baik dari Bumi Lorosae
Namun, investasi besar yang di bawa China ke Timor Leste ternyata berdampak pada kehidupan penduduknya.
Menurut Thinkchina.sg, ketika investasi China meningkat maka semakin banyak orang China yang mencari peluang bisnis dan pekerjaaan di Timor Leste.
Dalam hal ini dampaknya sungguh memprihatinkan, kedatangan orang China besar-besaran di Timor Leste membuat rakyat asli justru menderita.
Jika Anda melewati jalan-jalan di Dili, tentu akan melihat banyak toko-toko yang dikelola orang China.
Menurut Thinkchina ini adalah pemandangan umum, minimarket, tempat pijat, tempat makan Cina. Bahkan, hotpot Chongqing juga tersedia.
Sebuah laporan 2017 oleh Kyodo News Jepang, mengatakan bahwa dari 18.000 pemilik perusahaan yang terdaftar di Timor Leste.
Setidaknya 800 hingga 1.000 berasal dari China, jumlah itu telah berkembang sejak sekitar 2013.
Pengusaha Tionghoa lokal terkemuka Tony Jape mengatakan kepada Lianhe Zaobao.
Bahwa Tionghoa membentuk sekitar 4% dari populasi di Timor Leste, dikategorikan sebagai Tionghoa "lama" atau "baru".
Apa yang disebut orang China "tua" mengacu pada orang China yang bermigrasi ke Timor Leste dari China selama masa penjajahan Portugis atau sebelumnya.
Sedangkan mereka Hakka bahasa China "Baru" mengacu pada orang Cina yang datang ke Timor Leste setelah perang saudara diselesaikan pada tahun 1999.
Mereka datang untuk mencari peluang bisnis orang-orang ini kebanyakan berasal dari provinsi Fujian.
Jape mengatakan orang China "kuno" dulu mayoritas, tapi sekarang jumlahnya hampir sama.
Ia sendiri adalah seorang Tionghoa "lama" yang lahir dan besar di Timor Leste, dalam sebuah keluarga pengembang properti di sana, meskipun pernah bersekolah di Singapura.
Menurut angka Bank Dunia, sekitar 60% populasi di Timor Leste berusia di bawah 25 tahun.
Ironisnya masalah yang lebih mendesak adalah bahwa pengangguran kaum muda bisa mencapai 40%.
Pemandu wisata Dili, Platao Lebre, menantikan perusahaan China yang berinvestasi di Timor Leste dan membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.
Tapi kenyataannya tidak semerah yang dibayangkan, dan ia khawatir orang Timor Leste tidak akan bisa bersaing dengan orang Cina.
Ia berkata, "Orang China memiliki banyak dana dan keterampilan. Orang Timor Leste pada umumnya tidak berpendidikan tinggi, dan kami mungkin tidak dapat bersaing dengan para pekerja mereka. Beberapa posisi bagus mungkin tidak datang kepada kami."
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Pantas Saja Rakyat Timor Leste Menderita dan Kesulitan Kerja, Ternyata Orang China Nyaris Menguasai Ekonomi di Timor Leste, Penduduk Asli yang Kena Imbasnya." https://intisari.grid.id/read/032478948/pantas-saja-rakyat-timor-leste-menderita-dan-kesulitan-kerja-ternyata-orang-china-nyaris-menguasai-ekonomi-di-timor-leste-penduduk-asli-yang-kena-imbasnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indonesia Beri Dana Hibah pada Solomon Island, Fiji, dan Timor Leste untuk Penanganan Pandemi, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/16/indonesia-beri-dana-hibah-pada-solomon-island-fiji-dan-timor-leste-untuk-penanganan-pandemi
Artikel initelah tayang di intisari.grid.id dengan judul: Saat Dunia Alami Krisis Ekonomi Gara-Gara Covid-19, Bank Dunia Ungkap Situasi Ekonomi Timor Leste Justru Alami Peningkatan Tahun 2021 Ini Sebabnya, klik di sini: https://intisari.grid.id/read/032493065/saat-dunia-alami-krisis-ekonomi-gara-gara-covid-19-bank-dunia-ungkap-situasi-ekonomi-timor-leste-justru-alami-peningkatan-tahun-2021-ini-sebabnya?page=all