Calon Kapolri

Sepak Terjang Komjen Gatot Eddy Pramono, Calon Kapolri Gantikan Jenderal Idham Azis

Komjen Gatot merupakan satu dari sekian nama yang diprediksi 'bersaing' menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang pensiun Februari mendatang.

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com/Jeprima
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. 

Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 merupakan perwira tinggi lulusan Akpol pada tahun 1988.

Sepanjang kariernya, ia pernah dipercayakan menjadi Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).

Selanjutnya, ia pernah menjabat Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya (2011), Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).

Ia juga pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017) dan yang terakhir Gatot menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.

Tahun 2018, Gatot juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara.

Satgas ini dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.

Gatot dirotasi menjadi Kapolda Metro Jaya .

Surat telegram tersebut ditandatangani Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Eko Indra Heri.

Bekuk Pemimpin Rampok Lintas Provinsi

Jejak prestasi Gatot Eddy terekam pada 2012 lalu saat masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).

Saat itu ia berhasil membekuk kelompok penjahat incaran empat Kepolsian Daerah.

Hingga tiba saatnya peringkusan pemimpin kelompok John Tamba tertangkap.

Dikutip dari Kompas.com, Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap enam orang pelaku perampokan lintas provinsi yang biasa beroperasi di Sumatera Utara, Tangerang, Banten, dan Bogor.

Aksi komplotan ini cukup beringas karena selalu menggunakan kekerasan terhadap korbannya memakai senjata api dan senjata tajam.

Mereka selalu mencari-cari tempat brankas dan menggasak semua uang tunai dan barang berharga lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved