Nasional
Menteri Agama Gus Yaqut Tancap Gas, Lindungi Syiah & Ahmadiyah Indonesia, Ucapkan Selamat Natal
Menteri Agama yang baru dilantik Presiden Joko Widodo ( Jokowi) Yaqut Cholil Qoumas langsung tancap gas. Simak gebrakannya
Minta tokoh jadi suri tauladan baik
Berkaca dari permasalahan ini, Gus Yaqut meminta pemerintah tak segan untuk bersikap tegas dan menolak tawar menawar kepentingan politik dan sebagainya.
"Tidak peduli yang melanggar itu habaib, wali Kota, atau tokoh Ansor Banser sekalipun, jika melanggar harus ditindak. Harus ada ketegasan," tegasnya di hadapan seluruh kader Ansor dan Banser se-Indonesia serta empat cabang luar negeri yakni Malaysia, Mesir, Korea Selatan, dan Taiwan.
Mereka berkumpul dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, faceshield, dan menjaga jarak.
Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut juga meminta kader Ansor dan Banser untuk tidak mudah percaya dengan tokoh-tokoh yang memanfaatkan Islam untuk sarana kepentingan politiknya.
"Islam dijadikan kedok untuk menguasai panggung politik. Buat kader Ansor dan Banser, respons terhadap orang-orang seperti ini adalah, lawan mereka!" tegas Gus Yaqut.
Sudah selazimnya saat pandemi Covid-19, sambung dia, tokoh-tokoh agama harus bisa menjadi suri teladan bagi masyarakat.
Salah satunya yaitu saat menggelar kegiatan keagamaan harus diimbangi dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan.
"Jangan sampai niat positif namun justru malah membahayakan keselamatan jiwa," pungkasnya.
Pidato Ucapan Natal
Beberapa hari setelah dilantik sebagai Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat merayakan Natal kepada umat Kristiani di Indonesia.
Ucapan hari Natal dibagikan dibagikan melalui akun resmi youtube Kemenag RI tertanggal 23 Desember 2020.
Yaqut berharap, kebahagiaan Natal menyertai umat Kristiani dan mampu membangkitkan semangat mewujudkan kehidupan damai serta harmoni dalam kemajemukan Indonesia.
“Selamat Natal 2020. Semoga kebahagiaan Natal menyertai umat Kristiani. Kehidupan damai dalam harmoni kemajemukan Indonesia juga tetap terjaga,” ujar Menag.
Ia mengimbau agar perayaan Natal 2020 digelar secara sederhana mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang belum berakhir.