Ternyata Pulau Papua Jadi Titik Penentu Kemenangan Angkatan Laut AS di Perang Dunia II, Ini Petanya

Siapa Sangka, Pulau Papua Jadi Titik Penentu Kemenangan Angkatan Laut AS di Perang Dunia II, Ini Petanya

Editor: maria anitoda
istimewa
Siapa Sangka, Pulau Papua Jadi Titik Penentu Kemenangan Angkatan Laut AS di Perang Dunia II, Ini Petanya 

13 ribu pasukan Jepang tewas, sedangkan korban Sekutu mencapai 8500 tentara tewas, 5698 merupakan tentara Australia, sementara kasus malaria dilaporkan mencapai 27 ribu kasus.

Kekurangan pasokan medis menjadi kendala saat itu, dan operasi itu mengorbankan Divisi Infantri ke-7 dan ke-32 Australia, serta membebani Divisi Infantri Australia ke-5 dan Divisi Infantri AS ke-41.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Senin 21 Desember 2020: Berbahagialah Ia yang Telah Percaya

Baca juga: Kalender 2021: Catat Tanggal Cantik, Daftar Hari Libur, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Ramadhan

Meski begitu, Pasukan darat Australia menjadi garis pertahanan melawan Jepang dan sudah siap untuk ronde kedua.

Tokyo kemudian berupaya memblokir serangan balasan Sekutu di Papua Nugini dan di Solomon dengan cara mengirim ribuan bantuan ke benteng di Rabaul, Britania Baru, sebuah pulau terbesar di Papua Nugini.

Pada 9 November 1943, Tentara Area Kedelapan dengan pemimpin komando Letjen. Hitoshi Imamura akhirnya dibuka di Rabaul, dan Tentara Kedelapan Belas yang dimpin oleh Letjend Hatazo Adachi diorganisir pada hari yang sama, berada di bawah Tentara Area Kedelapan.

Adachi menjadi pimpinan komando operasi Jepang di Papua, dan meskipun kalah dalam menjaga Buna, mereka masih memegang kekuatan udara, laut dan darat di Pasifik Barat Daya, Jepang berusaha menyerang lagi untuk menduduki Port Moresby.

Batalion pembangun Jepang telah mengubah lapangan udara dan pelabuhan di Lae, Timur Laut Papua Nugini menjadi pangkalan udara besar dan titik berhenti di Teluk Huon.

Dengan itu, Jepang sudah menguasai titik paling penting kala itu.

Sampai di tahun 1943, Jepang berhasil menguasai Wau, cara mudah untuk menguasai Port Moresby, kemudian Jepang mendapat bantuan dari Divisi ke-51 yang dikirim dari Indonesia dan ditempatkan di bawah Tentara Area Kedelapan.

Operasi itu masih berlangsung sampai 1944, dan pasukan MacArthur sudah sangat banyak saat itu, membuat posisi Sekutu kian superior meskipun perlawanan dari Jepang sama kuatnya.

Kekalahan harus dihadapi Jepang, karena mereka kehilangan kekuatan pasukan, kehilangan pesawat dan kapal-kapal mereka.

https://intisari.grid.id/read/032477759/siapa-sangka-pulau-papua-jadi-titik-penentu-kemenangan-angkatan-laut-as-mengalahkan-kependudukan-jepang-di-perang-dunia-ii-australia-pun-terlibat?page=all

Sumber: Grid.ID
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved