Di Ende, Uang Negara Hilang Tidak Diusut Tuntas Diam-diam Cabut Laporan, Kadis P dan K Bungkam
Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad memberi pernyataan tegas pasca mendengar kabar hilangnya uang senilai Rp 250 juta
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad memberi pernyataan tegas pasca mendengar kabar hilangnya uang senilai Rp 250 juta milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, pada Oktober 2020 lalu.
Bupati Djafar, menghendaki agar kasus uang hilang tersebut diusut tuntas oleh pihak kepolisian, Polres Ende. "Kita serahkan pada polisi. Biar diusut saja ...biar jelas....," ungkap Bupati Djafar via Whatsapp, Jumat (23/10/2020) lalu.
Namun dalam perjalanan waktu, laporan polisi kasus tersebut diam-diam dicabut oleh Bendahara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ende, Fandi Mari.
Baca juga: Coop TLM Indonesia Beri Bantuan Sumur Bor di Sumlili dan Sembako untuk Korban Bencana Erupsi
Kasatreskrim Polres Ende, AKP Lorensius, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM beberapa hari lalu, membenarkan bahwa laporan kasus uang hilang tersebut sudah dicabut pada 27 November 2020.
Bupati Djafar dihubungi POS-KUPANG.COM, Rabu (16/12/2020) mengaku tidak mengetahui kalau laporan tersebut sudah dicabut.
Bahkan, Bupati menyebut, tidak ada info dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait perkembangan kasus uang hilang tersebut.
Baca juga: Bupati Deno Sebut Tingkat Kerusakan Jalan Provinsi Kedindi-Pateng Capai 70 Persen
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Ende, Mensi Tiwe hingga saat ini masih bungkam soal perkembangan kasus tersebut. Mensi tidak menanggapi ketika ditanya POS-KUPANG.COM via whatsapp, sejak 14 Desember 2020.
Sebelumnya diberitakan POS-KUPANG.COM, uang tunai senilai 250 juta rupiah milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur
Informasi tersebut diperoleh POS-KUPANG.COM, Rabu (21/10/2020) dari Bendahara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Fandi Mari.
Fandi ditemui POS-KUPANG.COM usai dirinya melaporkan kepada pihak Polres Ende terkait uang yang hilang tersebut.
Fandi mengaku ia diperintahkan oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Ende untuk mengambil uang tersebut di Kantor Bank NTT cabang Ende.
Rabu (21/10/2020) pagi, Fandi pergi sendirian ke Bank NTT menggunakan mobil Avansa warna hitam untuk mengambil uang senilai 250 juta tersebut.
Pulang dari Bank NTT, kata Fandi, dirinya tidak langsung ke kantornya, tetapi mampir di salah satu rumah makan untuk makan siang.
Rumah makan tersebut beralamat di Jl. Kelimutu, depan PT. Telkom Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah.
"Pulang dari Bank NTT, saya mau pergi makan di dekat Masjid Raya, tapi karena full lalu saya pergi makan di depan Telkom," ujarnya.