Penanganan Covid
Umbu Pekuwali dan Istri Positif Corona Kluster Pilkada Pertama di NTT
Calon Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali terkonfirmasi positif Covid-19 melalui tes cepat molekuler (TCM) di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Selain itu, Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Gunungkidul menemukan satu orang petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kapanewon (kecamatan) Gedangsari, terkonfirmasi positif saat bertugas.
"Jadi saat bekerja di TPS, petugas KPPS tersebut menerima informasi bahwa ia terkonfirmasi positif Covid-19," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Gunungkidul Rosita saat dihubungi wartawan Jumat (11/12).
Rosita menjelaskan, anggota KPPS yang bertugas meneteskan tinta kepada pemilih ini sebelumnya dinyatakan reaktif rapid test. Petugas tersebut mendapat informasi dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 pada pukul 11.00 WIB.
"Begitu mendapat informasi tersebut, kegiatan pencoblosan di TPS sempat ditunda untuk penyemprotan disinfektan," ucap Rosita.
Adapun total pemilih di TPS tersebut mencapai 300 orang. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengakui ada satu petugas terkonfirmasi positif di Kapanewon Gedangsari. Sesuai SOP, lanjutnya, pasien terkonfirmasi positif langsung dijemput petugas. Selain itu, dinas kesehatan juga melakukan tracing kontak erat.
Data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapati adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terpapar Covid-19 namun tetap bertugas pada saat pencoblosan Pilkada 2020.
Mereka yang terpapar virus corona, tersebar di ribuan tempat pemungutan suara (TPS). Namun, tidak diketahui secara pasti berapa jumlah petugas yang terpapar Covid-19 namun tetap bertugas.
"Kemudian terdapat KPPS terpapar Covid-19 yang masih hadir di TPS. Nah ini terjadi di 1.172 (TPS)," kata anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dalam Live Streaming Hasil Pengawasan Proses Pemungutan Suara di channel Youtube Bawaslu RI, Rabu (9/12).
"Tentu perlu dikonfirmasi lebih jauh situasi-situasi yang terjadi di lapangan, seberapa lama pasca-Covid-19 mereka tetap tugas dan lain-lain," imbuh dia.
Informasi yang diterima Bawaslu, sebut Afifuddin, diperoleh berdasarkan laporan yang masuk ke dalam Sistem Pengawasan Pemilu (Siwaslu). Data tersebut, tidak hanya dikumpulkan pada hari ini semata.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dipastikan bagaimana kondisi terakhir petugas KPPS tersebut.
"Misalnya di salah satu daerah di Sulawesi Utara, itu posisi petugasnya memang masih positif. Lalu di tempat lain, karena data ini juga ditarik sebelum hari ini. Jadi kita harap kemudian situasinya tidak lebih buruk dari itu, artinya semua yang tadinya terpapar sudah sembuh," ujarnya.
Menurut dia, kejadian KPPS terpapar Covid-19 dan masih bertugas bisa dikarenakan sulitnya mendapatkan pengganti KPPS. Ia melihat, ada tantangan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena soal penggantian KPPS tersebut hingga kini tidak diatur dalam KPU.
Adapun data yang diterima Bawaslu sementara berasal dari 100.995 TPS dari total sekitar 290.000 TPS di Indonesia hingga pukul 13.30 WIB.
Sebelumnya, KPU juga mencatat ada 79.241 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dinyatakan reaktif Covid-19. Dari angka tersebut tercatat ada 10.087 orang menjalani isolasi mandiri, 19.897 orang telah menjalani swab test.