Impian Timor Leste Tak Terwujud Masuk ASEAN, Membuat Negara Itu Makin Nelangsa, Begini Alasannya
Impian yang tak terwujud menjadi anggota ASEAN, Ternyata Membuat Negara Itu Makin Nelangsa, Begini Alasannya
Timor Leste secara resmi mengajukan keanggotaan ASEAN pada Maret 2011 selama kepemimpinan Indonesia setelah beberapa tahun berstatus pengamat ASEAN.
Sebuah Kelompok Kerja Dewan Koordinasi ASEAN (ACCWG) kemudian dibentuk dan ditugasi untuk menilai kesiapan Timor Leste untuk menjadi bagian dari pengelompokan regional.
Lalu memperkirakan implikasinya bagi ASEAN jika negara kecil itu bakal bergabung.
Tetapi sudah hampir enam tahun sejak aplikasi resminya pada tahun 2011, hingga tahun 2017 yang sangat ditunggu Timor Leste.
Nyatanya negara kecil itu tak kunjung menjadi anggota ASEAN.
Dengan tantangan domestiknya, beberapa orang mempertanyakan aspirasi Timor-Leste untuk menjadi anggota ASEAN, serta manfaat dan biaya bergabung.
Bagi Timor-Leste, keanggotaan ASEAN diharapkan memberikan akses ke forum yang mapan di mana isu-isu penting seperti keamanan, pembangunan dan integrasi ekonomi, dan masalah sosial budaya dapat dikejar.
Timor-Leste memang telah menempuh perjalanan panjang. Kemerdekaan bangsa itu mahal harganya.
Sekarang, negara secara bertahap bergerak dari kerapuhan ke negara yang sedang mengkonsolidasikan dan memperkuat fondasi negara yang diperlukan.
Namun itu bukannya tanpa kendala.
Di tahun ke-50 ASEAN, banyak yang berharap Filipina akan menggunakan kepemimpinannya untuk mempercepat keanggotaan formal Timor Leste di blok regional.
Di bawah tema "Bermitra untuk Perubahan, Melibatkan Dunia" seperti yang diumumkan oleh Presiden Rodrigo Duterte pada September 2016 di Laos.
Diharapkan ASEAN dapat menghidupkan inspirasinya sebagai model integrasi regional yang lebih besar dalam hal Timor Leste .
Timor Leste telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi bagian dari ASEAN.
Sekarang, pertanyaannya bukanlah apa yang harus dicapai Timor Leste untuk diterima secara resmi sebagai Negara Anggota ke-11 ASEAN.
