Berita NTT Terkini
Bencana Erupsi Gunung Ile Lewotolok, PLN Beri Bantuan untuk Pengungsi
terima kasih juga semua bantuan yang diberikan selain dalam bentuk penerangan listrik, material, sembako, dan trauma healing untuk anak-anak yang tela
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Erupsi gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata pada 29 November 2020 lalu mengundang simpati banyak pihak untuk memberi dukungan bagi para korban terdampak. Salah satunya, PLN Unit Induk Wilayah NTT juga memberikan bantuan kepada 2000-an warga terdampak di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Manager ULP Lembata, Darius Uren mewakili GM PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko menyerahkan secara simbolis bantuan senilai Rp100 juta itu kepada Pemda Lembata di Posko Utama Pengungsian, Kamis (10/12/2020).
"Penyerahan bantuan ini merupakan komitmen PLN untuk membantu masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok. Kami berharap bantuan ini sedikitnya dapat meringankan beban para pengsungsi khususnya dalam kondisi siaga erupsi ini," kata Darius seperti tertulis dalam rilis PLN NTT yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis (10/12/2020).
Pelaksana Harian (Plh) Sekda Lembata, Wens Pukang, menerima bantuan tersebut seraya berterima kasih atas bantuan penerangan listrik sejak tanggal 29 November 2020 hingga 13 Desember 2020 nanti.
"Terima kasih juga semua bantuan yang diberikan selain dalam bentuk penerangan listrik, material, sembako, dan trauma healing untuk anak-anak yang telah diberikan; juga untuk 9.000 masker yang telah diberikan kepada kami hari ini," ungkap Wens.
Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut Markus Labi selaku Kepala Dinas Kominfo Lembata, Irens Suciadi selaku Kepala Dinas PTSP Lembata, dan Patris Ujan selaku Kepala BKDPSDM Lembata. Posko Utama pengungsian tersebut telah menampung sebanyak 8.097 orang yang tempat tinggalnya berjarak kurang lebih 0-5 km dari Gunung Ile Lewotolok.
Berdasarkan info dari BPBD, Gunung Ile Lewotolok kembali erupsi pada Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 Wita. Erupsi dengan ketinggian abu mencapai 4.000 meter di atas permukaan laut itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit. Hingga saat ini status waspadanya masih pada Level II. (cr1)

3 Lampiran
BalasTeruskan