Pilkada NTT, Ahmad Atang: Paslon Harus Bisa Menahan Diri

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang meminta agar pasangan calon ( Paslon) harus bisa menahan diri

Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Dr. Ahmad Atang 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Menyongsong pesta demokrasi Pilkada Serentak sembilan kabupaten di NTT, 9 Desember 2020 ini, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang meminta agar pasangan calon ( Paslon) harus bisa menahan diri untuk tidak mengebiri hak politik rakyat melalui operasi pasar gelap lewat politik uang atau serangan fajar.

"Saat ini telah masuk masa tenang, karena tanggal 9 Desember mendatang nasib para calon akan ditentukan melalui mekanisme pemilihan langsung, maka di tangan rakyat nasib mereka ditentukan," Ujar Dosen Muhammadiyah ini kepada POS-KUPANG.COM, Senin (07/12/2020).

Dikatakan Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah ini, dalam masa tenang ini, rakyat diberikan hak untuk menentukan pilihan tanpa ada intervensi dari siapapun dan dengan cara apapun.

Baca juga: Seluruh Pasukan Pengamanan Pilkada Sumba Barat Jalani Rapid Test

Pasangan calon (Paslon) harus bisa menahan diri untuk tidak mengebiri hak politik rakyat melalui operasi pasar gelap lewat politik uang atau serangan fajar.

"Rakyat harus membentengi diri dengan integritas yang kuat agar terhindar dari upaya paksa," tuturnya

Setiap tahapan tentu ada dinamikanya sendiri melalui intrik politik. Saling kritik dan saling serang antar paslon harus diakhiri dan rivalitas politik massa ditingkat bawah harus dipulihkan agar masyarakat tidak terbelah terlalu lama.

Baca juga: Penyerahan Bantuan Makanan Tambahan Bagi Nakes, Umbu Nggiku : Mengapa Tidak Lapor Bupati

Semua tahapan telah dilewati oleh Pasangan calon dengan menghabiskan banyak energi berupa waktu, tenaga dan biaya. Tentu, dibalik ini semua ada harapan untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, namun suatu hal yang pasti bahwa kekalahan adalah suatu kepastian namun kemenangan belum tentu.

Secara normatif, kata Ahmad, semua pasangan calon punya peluang untuk menang. Namun hanya satu yang dipercaya oleh rakyat untuk diberi amanah memimpin.

Oleh karena itu, "harapan kita agar semua pasangan calon memiliki sikap negarawan untuk menerima apapun hasilnya," ungkap Ahmad

Pasangan calon harus memiliki sikap elegan untuk menerima kekalahan dan kemenangan.

Paslon yang menang tidak bereuforia berlebihan dan Paslon yang kalah tidak juga berlebihan meratapi kekalahan.

"Pesan moral yang harus saya sampaikan bahwa, Ikhtiar telah dijalankan oleh pasangan calon dan pendukungnya, namun dibalik itu ada campur tangan Tuhan," jelasnya

"Sehebat-hebatnya rekayasa manusia, tapi Tuhan mempunyai rencana untuk hamba-Nya. Kekalahan dan kemenangan semuanya adalah ujian dan tentu ada hikma dari Tuhan untuk hamba-Nya," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved