Panen Udang Vannamel di SUPM Kupang, Wah, Jenis Udang Ini Sungguh Berkualitas
secerah wajah para pelajar yang untuk kesekian kali melakukan panen udang jenis Vannamel.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Ilmu ini akan lebih bermanfaat bila dapat dipraktikkan di tengah masyarakat. Peluang untuk "memanen" rezeki, uang serta memperbaiki tarif hidup yang lebih baik lagi akan tercapai. Yang terpenting adalah membangun etos kerja yang berkesimbangunan, membangun motivasi diri untuk berbagi dengan masyarakat lainnya.
Persyaratan Kurikulum
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Gannef di sela-sela kegiatan itu mengatakan, tujuan utama panen udang ini semata untuk memberi kesadaran kepada semua pihak bahwa daerah ini punya potensi di bidang kelautan dan perikanan yang luar biasa. Laut itu ladang yang subur. Begitu juga potensi perikanan darat, tapi belum digarap secara maksimal.
Selama ini kata dia, dinas kelautan dan perikanan juga melakukan budidaya.
Sekarang dilakukan oleh pelajar SUPM Kupang dan Poltek Kelautan dan Perikanan Kupang sebagai sebuah syarat wajib pada kurikulum pendidikan. Hanya yang membedakan, yakni dinas perikanan melakukan pola komersial karena sistim yang digunakan adalah supraintensif dengan kedalaman kolam tiga meter.
Sedangkan siswa SUPM hanya satu setengah meter menggunakan pola intensif, yang penting kata Kadis Ganef, ini sebagai bimbingan teknis. Anak-anak dibekali skil karena 70 persen praktik lapangan. Sebab siswa/i sekolah kejuruan maupun mahasiswa/i perguruan tinggi kejuruan diharapkan bisa berbisnis/berwirausaha ketika sudah menamatkan pendidikan. Kalau mau jadi pegawai negeri, kuota sudah terbatas. Nah, anak-anak sudah diarahkan lembaga pendidikan ini untuk siap berwirausaha. Siap untuk berbisnis karena sudah mengikuti berbagai pelatihan dan praktik.
Kadis Ganef juga memberi pesan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) yang mendapat suport bantuan dari SUPM Kupang berupa bantuan benih ikan lele. Bantuan ini kata dia, untuk kesekian kali. Bantuan ikan lele sebelumnya juga telah sukses dipanen. Karena itu, pihak sekolah memandang penting untuk mendorong lagi masyarakat sekitar untuk melakukan bududaya ikan lele.
" Ini kepedulian SUPM untuk pemberdayaan masyarakat. Kalau masyarakat sudah budidayakan ikan lele di rumah masing-masing, wajib hukum bagi anak-anak SUPM dan politeknik memantau ke lapangan untuk melihat perkembangan usaha sebagai pilot project. Jika berhasil dapat ditingkatkan dan dikembangkan lagi," katanya.
Sedangkan Kepala SUPM, Markus Samusamu mengatakan, selain sebagai ajang untuk praktik bagi siswa/siswi, budidaya udang ini sebagai bentuk melestarikan lingkungan dan mencintai produk lokal. Sama halnya dengan penebaran ikan nila hari itu sebagai bentuk memberi pelajaran bagi masyarakat untuk mencintai produk ikan.
Untuk diketahui, sebelum melakukan panen udang, dilakukan tebar benih ikan nila pada sebuah kolam yang selama ini menjadi tempat budidaya garam.
Namun, karena musim hujan, pihak sekolah memanfaatkan peluang itu dengan melakukan budidaya ikan nila.
Pada hari itu lima kelompok masyarakat menerima bibit ikan lele, yakni dua kelompok dari Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat dan tiga kelompok nelayan dari Desa Bolok. Mereka yang menerima benih ikan, yakni Doddy Oktovianus dan Thobias Manas dari Desa Oenesu serta Dominggus Tupa, Elias Oba dan Sion dari Desa Bolok. Letak sekolah ini hanya terpaut sekitar 500 meter dari Pelabuhan Feri Bolok Kupang.
Baca juga: Enam Kelurahan Terkotor Nantinya Dihadiahi Piagam
Baca juga: H-4 Pencoblosan Pilkada, Kapolres Malaka Pimpin Upacara Gelar Pasukan
Dari kejauhan sekolah ini terlihat tampan dengan cat warna dasar biru, warna air laut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/Paulus Burin)