Panen Udang Vannamel di SUPM Kupang, Wah, Jenis Udang Ini Sungguh Berkualitas

secerah wajah para pelajar yang untuk kesekian kali melakukan panen udang jenis Vannamel.

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/PAUL BURIN
Suasana saat panen udang  di SUPM Kupang di Bolok, Sabtu (5/12/2020).  

Panen Udang Vannamel di SUPM Kupang, Wah, Jenis Udang Ini Sungguh Berkualitas

POS-KUPANG.COM--TEPUK tangan membahana terdengar cukup keras di tepi satu dari dua kolam budidaya udang di sekitar areal Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Sabtu (5/12/2020) siang. Para guru, siswa serta  undangan memberi aplaus atas kesuksesan para siswa ini.

Hari itu cuaca  relatif cerah, secerah wajah para pelajar yang untuk kesekian kali melakukan panen udang jenis Vannamel. Jenis udang ini biasa hidup di perairan laut.

Panenan kali ini terlukis cukup sukses. Apalagi dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP)  Provinsi NTT,  Ganef Wurgyanto, A.Pi, M.Si dan sejumlah pejabat teras  baik dari kabupaten maupun Kota Kupang.   

Sebelum panen berlangsung,  dua orang anak dengan setia telah berada di dalam kolam sambil menebarkan jala. Sekali tebar, ratusan ekor udang sudah terjaring. Siswa dan siswi  lain menerimanya kemudian menaruh pada sejumlah wadah yang telah disiapkan. Meski terlihat peluh membasahi tubuh para pelajar jurusan Budidaya Perikanan Darat ini selalu siaga.

Sesekali dengan jaring itu mereka mengarahkan udang-udang ini ke bagian barat, tempat Kadis Kelautan dan Perikanan, Ganef dan pejabat lain berdiri sembari menebar jaring untuk memanen  udang ini. Dan, dalam hitungan sekitar 20 menit sebagian besar udang dalam kolam itu sudah ditangkap dan tertampung di sejumlah wadah.   

Sesekali Kadis Ganef menunjukkan tangkapannya kepada Kepala SUPN Kupang, Markus Samusamu, para guru, siswa/siswi   dan pejabat lain yang mendampinginya. Kadis Ganef  selalu membuat situasi menjadi  lebih cair dan tanpa jarak.   Mengenakan baju kaus berwarna abu-abu, lelaki ini kadang berdiri, kadang pula menunduk  jika hasil tangkapannya relatif banyak.

Ia kemudian mengambil dan  menelisik  hasil tangkapan itu sembari   menganggukkan kepala berulangkali.

"Wah, udang ini berkualitas," kata Kadis  Ganef kepada Kepsek Markus Samusamu dan pejabat lain yang mengitarinya.

Para pejabat yang ikut memanen udang ini, yakni Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek  KP)  Kupang, Ir. Lego Suhono, MP;  Kasubdit Patroli Direktorat Pol Air Polda NTT, Kompol  Dodyt Putranto; Ketua Majelis Klasis Kupang, Pendeta  Dodi Octovianus; Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Kupang, Dikson Baksuni, SP, M.Si dan Ketua  MKKS SMA Kabupaten Kupang, Nixon, S.Pd, M.Si.

Beberapa kali Kepsek Markus Samusamu  mengingatkan staf guru dan para siswa untuk mengambil hasil tangkapan dari para pejabat itu. Hasil tangkapan itu kemudian dikemas dalam  beberapa kantong plastik sebagai oleh-oleh dari  sekolah. Meski demikian,  Kepsek Markus tetap mengingatkan para undangan untuk membeli hasil budidaya itu untuk memberi spirit kepada anak didik.

Sebab anak-anak melakukannya sebagai  bagian dari pendidikan vokasi atau praktik lapangan. Jika anak didik tidak melakukan praktik,  maka ia dinilai tak kompoten. Ia belum layak untuk diterjunkan ke masyarakat.
Benar saja, beberapa wadah yang sudah ditimpuki udang sudah habis dibeli.

Harganya pun relatif murah hanya Rp 80 ribu per kilogram. Sedangkan harga di pasaran dipatok Rp 120 ribu per kilogram. Budidaya ini memakan waktu 90 hari atau selama tiga bulan dengan benih sebanyak 60 ribu.

Diawali  tanggal 23 Agustus 2020 untuk beberapa kelompok siswa/siswi. Beberapa kelompok siswa/siswi  sudah memanennya. "Hari ini merupakan panen terakhir kelompok siswa yang melakukan praktik," kata Kepsek Markus, lelaki asal Ambon, Maluku ini.

Momentum ini sesungguhnya ingin memberi pesan kepada semua pihak, terutama kepada para pelajar di sekolah itu bahwa panen udang yang dihadiri sejumlah pejabat teras sebagai bentuk suport atau dukungan bagi para pelajar untuk terus berjuang. Praktik ini sebagai bekal kelak nanti, Jika sudah lulus atau tamat dari sekolah, silakan berwirausaha. Bangun kemandirian untuk memulai usaha.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved