4 Warga Tewas Disambar Petir Empat Korban Sekarat

Kisah pilu di awal Desember 2020. Sebanyak empat orang meninggal dunia dan empat lainnya sekarat akibat disambar petir

Editor: Kanis Jehola
Dok. Kapolsek Kupang Tengah
Korban tersambar petir di lokasi Proyek Pembuatan Saluran Air di Dusun Sanenu Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Selasa (1/11) sekitar Pukul 12.00 Wita. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Kisah pilu di awal Desember 2020. Sebanyak empat orang meninggal dunia dan empat lainnya sekarat akibat disambar petir, Senin (1/12/2020). Peristiwa ini terjadi di Desa Bokong, Kabupaten Kupang dan Desa Humusu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU).

Petir menyambar pekerja proyek pembuatan saluran air di Dusun Sanenu, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Selasa sekitar pukul 12.00 Wita.

Tiga orang meninggal dunia, sedangkan empat korban lainnya sekarat sehingga menjalani perawatan di Rumah Sakit SK Lerik Kupang.

Baca juga: Musim Hujan BMKG Imbau Waspada Selalu

Korban meninggal terindentifikasi bernama Matias Morreira (35), warga RT 017 RW 006 Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur. Matias mengalami pendarahan pada telinga kanan, luka bakar dibagian dada depan serta rusuk kiri dan kanan.

Edemundo DC Da Concecao (20), warga RT 024 RW 006 Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto. Korban meninggal karena mengalami pendarahan pada telinga kiri serta luka bakar pada perut.

Herman Da Conceicao Kusmau (18), warga RT 012 RW 006 Dusun III Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto. Herman meninggal dunia mengalami luka bakar pada pinggul bagian kiri.

Baca juga: Pos Kupang Pilar Pembangunan NTT

Adapun empat korban sekarat, yaitu Carlos Soares (59), warga RT 009 RW 005 Dusun I, Desa Raknamo, Kecamata Amabi Oefeto. Carlon menderita sakit pada bagian dada dan telinga.

Antonio da Conceicao (24), warga RT 012 RW 005, Desa Oefeto, Kecamatan. Amabi Oefeto mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.

Antoni Marqez (40), warga RT 012 RW 005 Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, menderita sakit pada bagian dada dan telinga.

Berikutnya Manuel Soares (22), warga RT 012 RW 005, Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.

Kapolres Kupang, AKBP Aldinan Manurung melalui Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka, S.SoS menjelaskan kronologi kejadian.

Menurut Elpidus, kejadian berawal dari para korban sedang mengerjakan saluran air. Cuaca mendung dan turun hujan lebat. Pekerja menghentikan pekerjaan dan berteduh di rumah kebun di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Di dalam rumah kebun tersebut terdapat 7 orang, yang mana 3 orang korban duduk bercerita dan 4 orang lainnya dalam keadaan tidur," terang Elpidus ketika dikonfirmasi via telepon, Selasa malam.

"Tiba-tiba terdengar gemuruh guntur disertai kilat yang langsung menyambar para korban," tambahnya.

Elpidus mengatakan, peristiwa itu diketahui Carlos Soares (59) dan Hengki Tonci Kase (57). Carlos melihat ketiga korban sudah tidak bernyawa. Dua korban dengan posisi saling bertindih, sedangkan satu korban terpental.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved