Kota Lewoleba Diguyur Hujan Lebat Pasca Erupsi Ile Lewotolok

Kota Lewoleba diguyur hujan lebat sejak pukul 14.00 Wita atau pasca erupsi gunung Ile Lewotolok

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Kota Lewoleba Diguyur Hujan Lebat Pasca Erupsi Ile Lewotolok
Dokumen Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok
Erupsi gunung terpantau keluar dari kawah gunung berupa asap kehitaman dengan material debu pada Jumat (27/11/2020) pagi tadi.

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Kota Lewoleba diguyur hujan lebat sejak pukul 14.00 Wita atau pasca erupsi gunung Ile Lewotolok, Jumat (27/11/2020) pagi tadi. Ini merupakan hujan dengan intensitas cukup tinggi dan lama sejak awal Bulan November kemarin.

Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata mengalami erupsi pada Jumat (27/11/2020) pagi. Erupsi gunung terpantau keluar dari kawah gunung berupa asap kehitaman dengan material debu.

Baca juga: Sudah 27 Warga Lembata Positif Covid-19

Ugan Saing Penyelidik Bumi Madya yang ditemui di Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, memaparkan berdasarkan pantauan, sebelum terjadi erupsi pada Jumat pagi hari ini, terekam terjadi enam kali gempa vulkanik dalam pada hari Kamis (26/11/2020) kemarin sejak pukul 19.47-22.00 Wita.

Empat kali gempa vulkanik dalam juga terpantau sejak pukul 00.00 Wita hingga terjadinya erupsi pada pukul 05.57 Wita.

Baca juga: Pemerintah Kota Serahkan Santunan Pensiunan, Herman Minta Jaga Kesehatan di Tengah Covid-19

Ugan menjelaskan rekaman gempa vulkanik dalam ini menunjukkan adanya aktivitas di kawah gunung Ile Lewotolok.

Aktivitas itu berupa adanya material gunung yang ingin membuka jalan keluar kawah hingga terjadinya erupsi.

"Sepertinya ada yang sedang aktif di gunung," katanya, Jumat (27/11/2020).

Pasca terjadinya erupsi, kata Ugan, sempat ada tremor dan aktivitasnya kemudian berangsur menurun pada pukul 07.50 Wita.

"Nanti kita lihat perkembangannya lagi menurun atau stabil," tambahnya.

Lebih lanjut, demikian Ugan menjelaskan, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok sudah ditingkatkan dari normal menjadi waspada sejak 7 Oktober 2017.

"Belum pernah kita turunkan statusnya karena gunung ini harus terus diwaspadai," imbuh Ugan.

Level statusnya pada saat itu ditingkatkan karena terjadi gempa tektonik kemudian diikuti peningkatan gempa vulkanik.

"Jadi kita naikan jadi waspada, setelah itu aktivitasnya cenderung menurun dan konsisten sampai sebelum erupsi tadi pagi," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved