Laut China Selatan
Aksi Saling Ancam di Laut China Selatan, CHINA, AS dan Kini Rusia, Tak Lupa Pamer Kekuaatan Militer
Aksi Saling Ancam di Laut China Selatan, CHINA, AS dan Kini Rusia, Tak Lupa Pamer Kekuaatan Militer
POS-KUPANG.COM - Aksi Saling Ancam di Laut China Selatan, CHINA, AS dan Kini Rusia, Tak Lupa Pamer Kekuaatan Militer
Belum lama ini angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS) mengumumkan hal mengejutkan.
Di tengah ketegangan atas krisis yang disebabkan oleh pandemi virus corona atau covid-19, militer AS berulah.
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Stiper FB Tanam Jagung Lamuru di Turekisa
Baca juga: Cegah DBD, Kapus Koting Pantau Langsung Jentik Nyamuk di Rumah Warga
Baca juga: Pemerintah Kelurahan Batuplat dan Mahasiswa KKN Undana Demo Masyarakat
Baca juga: SHIO BESOK Sabtu 28 November 2020, Shio Ayam Siap Di PHK Jangan Sedih Ada Kesempatan Kerja Baru
Dalam sebuah pernyataan, calon kuat petinggi Pentagon menyatakan akan meratakan kapal-kapal berbendera Tiongkok di perairan Laut China Selatan.
Bahkan Negeri Paman Sam langsung meluncurkan kapal perusak mereka USS Barry untuk berlayar di Laut China Selatan.
Namun, baru saja sesumbar AS justru kena batunya oleh Rusia.
Angkatan Laut Rusia melaporkan, armada mereka sedang mengejar kapal perang AS di perairan Pasifik.
Hal itu dilakukan oleh militer Rusia setelah kapal berbendera AS itu ketahuan memasuki wilayah Rusia.
Bukan untuk melintas, tetapi kapal perang AS tersebut juga mengoperasikan armadanya di perairan tersebut.
Hal itulah yang membuat Rusia naik darah hingga mengerahkan pasukan mengejar kapal perang AS.
Berdasarkan rilis dari kementerian pertahanan, kapal yang masuk ke perairan mereka adalah kapal perusak berkekuatan rudal pandu, USS John S McCain.
Kremlin menerangkan, kapal perang kelas Arleigh Burke itu melanggar teritorial mereka dengan masuk sejauh dua km hingga Teluk Peter the Great pukul 03,17 GMT.
Kabarnya kapal USS John McCain itu telah masuk dalam pemantauan militer Rusia termasuk saat beroperasi di Laut Jepang selama beberapa hari.
Rusia pun akhirnya mengirimkan Admiral Vinogradov, sebuah kapal perusak anti kapal selam.
Pengiriman armada Pasifik tersebut dilakukan untuk memberikan peringatan kepada kapal perang AS.
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Stiper FB Tanam Jagung Lamuru di Turekisa
Baca juga: Alexandra Miss Earth Indonesia Tea 2020 Asal Ende Emban Tugas Khusus untuk NTT
Baca juga: 3 SHIO Paling Beruntung Besok Sabtu 28 November 2020, Rejekinya Mengalir Terus Meskipun Pandemi