Berita Timor Leste

Nasib Rakyat Timor Leste Lepas dari Indonesia 18 Tahun Silam, Sempat Dimanjakan Kemewahan Ini

Namun sejak referendum PBB tahun 2002, Bumi Lorosae memutuskan untuk melepaskan diri dari NKRI dan menjadi negara merdeka.

Editor: Hasyim Ashari
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999. Antusiasme yang sangat tinggi begitu terlihat dalam pelaksanaan penentuan di Timor Timur - 21 Tahun Lepas dari Indonesia, Begini Kondisi Timor Leste Sebenarnya Sekarang, Jadi Negara Termiskin 

Nasib Rakyat Timor Leste Lepas dari Indonesia 18 Tahun Silam, Sempat Dimanjakan Kemewahan Ini

POS-KUPANG.COM - Delapan belas tahun berlalu sejak Timor Leste memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya meraih kemerdekaannya sendiri, Timor Leste adalah bagian dari Indonesia.

Namun sejak referendum PBB tahun 2002, Bumi Lorosae memutuskan untuk melepaskan diri dari NKRI dan menjadi negara merdeka.

Di masa lalu, rakyat Timor Leste pro-kemerdekaan tak hentinya melakukan perlawanan untuk bisa melepaskan diri dari Indonesia.

Hal itu konon dikarenakan penderitaan yang didapat Timor Leste selama menjadi wilayah Indonesia.

Konflik, kelaparan, hingga penyakit yang terjadi selama pendudukan Indonesia disebut-sebut jadi alasan rakyat Timor Leste ingin merdeka.

Pada saat itu banyak pihak yang memandang Indonesia bertindak biadab dengan melakukan pembantaian di Timor Leste.

Meski demikian, faktanya masih ada segelintir orang Timor Leste yang pro-Indonesia, bahkan menginginkan integrasi dengan Indonesia.

Salah satunya adalah Arnaldo dos Reis Araujo, merupakan pendiri partai APODETI (Associacao Popular Democratica Timorense) yang bertujuan menyatukan Timor Leste ke Indonesia.

Awalnya Arnaldo dos Reis Araujo adalah seorang peternak, tetapi kemudian dia mengusir Portugis yang kala itu menduduki Timor Leste.

Namun pada saat itu ada tiga partai besar yang ada di Timor Leste, mereka adalah APODETI yang pro Indonesia, UDT pro dengan Portugis, dan Fretilin yang ingin Timor Leste merdeka.

Setelah mengusir Portugis situasi makin mencekam, ketika Fretilin menginginkan kemerdekaan.

Puluhan ribu rakyat Timor Leste yang menginginkan integrasi ke Indonesia menjadi korban kekejaman Fretilin.

Hingga membuat perbatasan NTT dibanjiri pengungsi dari bumi lorosae.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved