Tak Ada HP Android, SDK Paukate di Ngada Laksanakan KBM Terbatas

Program pemerintah untuk laksanakan kegiatan belajar mengajar ( KBM) secara daring ditengah pandemi Covid-19 rupanya tidak untuk SDK Paukate

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Suasana di SDK Paukate Desa Paukate Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, Kamis (19/11/2020). 

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Program pemerintah untuk laksanakan kegiatan belajar mengajar ( KBM) secara daring ditengah pandemi Covid-19 rupanya tidak untuk SDK Paukate di Kabupaten Ngada.

Pasalnya banyak infrastruktur yang belum mendukung pelaksanaan KBM Daring, seperti akses jaringan serta tidak memiliki Hand Phone (HP) android.

Hal itulah yang dialami oleh Sekolah Dasar Katolik (SDK) Paukate di Desa Paukate Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada.

Baca juga: Pelabuhan Lewoleba yang Masih Dikelola Pemda Lembata, Hasilnya Fasilitas Memprihatinkan

Karena siswa tak memiliki HP android, pihak sekolah menyelenggarakan pembelajaran terbatas.

Sekolah tak ingin siswa-siswi ketinggalan bahan mata pelajaran. Semua itu demi mencerdaskan anak bangsa di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: 11 Parpol Tetap Solid Dukung Paket Sehati Diantaranya Non Seat

Sekolah berupaya tetap melaksanakan KBM tatap secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

Kepala SDK Paukate, Yohanes Philipus Buu, menjelaskan, orang tua siswa banyak yang tidak memiliki HP android sehingga pembelajaran virtual atau online tidak bisa dilaksanakan dengan baik.

Yohanes menegaskan pihak sekolah bersama orang tua siswa telah bersepakat agar pembelajaran tatap muka sekolah sangat dianjurkan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

"Setiap hari sekolah hanya diperbolehkan dua kelas saja yang diperbolehkan lakukan pembelajaran tatap muka secara bergantian dengan kelas lainnya," ujar Yohanes saat diskusi bersama Kepala Dinas Kesehatan Ngada, Agustinus Naru di Desa Paukate, Kamis (19/11/2020).

Ia menerangkan sebelum masuk kelas, anak-anak wajib mencuci tangan, wajib memakai masker dan jaga jarak sehingga pelaksanaan KBM berjalan aman dan lancar.

"Kami terapkan wajib mencuci tangan serta mengenakan masker dan lakukan social distancing, wajib diterapkan secara baik dan benar. Jumlah siswa 36 siswa terbagi dalam kelas 2 kelas 4, 5 dan 6. Sedangkan kelas 1 dan kelas 3 tidak ada karena ketiadaan siswa," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru menanggapi dengan serius agar pihak sekolah terus membangun komunikasi dengan petugas kesehatan Puskesmas Aimere dalam melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap proses belajar mengajar di sekolah.

Gusti Naru mengatakan pembelajaran tatap muka di sekolah dilaksanakan untuk membiasakan siswa agar tetap memiliki semangat untuk belajar dan tidak melupakan sekolah sebagai lembaga pendidikan terbaik bagi kecerdasan anak bangsa.

Gusti berharap agar tetap memperhatikan protokol kesehatan saat KBM dan berharap ikatan emosional guru serta siswa tetap terjalin sehingga semangat mereka tetap terjaga.

"Dengan menggunakan sistim pertemuan terbatas ini diharapkan juga ikatan emosional antara guru dan siswa tetap terjalin dengan baik," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved