MENGEJUTKAN! Janda Cantik Ini Bawa Lari Uang Rp 1 Miliar, Kini Sulit Dihubungi, Rumah Pun Terkunci

"Korbanya banyak, tapi hingga saat ini belum ada yang melapor kalau konsul sudah ada,"ujar Apromico.

Editor: Frans Krowin
TribunTimur.com
Ilustrasi tumpukkan uang yang diduga sebagai hasil dari tindakan pemerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap sejumlah pengrajin di Kabupaten Cilacap Jawa Timur. 

Ulah ini yang memicu penilaian para korban bahwa bandar arisan tersebut diduga telah melarikan diri.

Sosok Lusi Tania pun kini viral di media sosial (medsos).

Diketahui, sosok janda muda bawa kabur uang arisan online Rp 1 miliar itu kerap berpenampilan serba mewah.

Lusi Tania merupakan bandar arisan online yang menghimpun dana serta anggotanya melalui group whatsapp.

Anggotanya lebih dari 100 orang, yang diketahui mulai dari warga Kota Muaradua OKU Selatan hingga Baturaja, Palembang, Lampung dan Jakarta.

Anggota mengalami kerugian mulai dari Rp 3 juta perorang hingga lebih ratusan juta.

Wanita yang tinggal di Wilayah Kampung Sawah Kelurahan Pasar Kecamatan Muaradua OKU Selatan jadi viral di Facebook.

Ia telah meninggalkan rumah bersama keluarga Senin (16/11/2020) dinihari.

"Rumahnya sudah kosong, pergi meninggalkan rumah dua hari lalu tanpa pamit mengendarai tiga sepeda motor," ujar tetangganya berinisial AN.

Sementara seorang korban yang tertipu arisan oleh pelaku Poni (32 tahun), warga Tebing Gading Kelurahan Batu Belang, mengaku telah mengikuti arisan sejak empat bulan lalu.

Uangnya Rp 100 juta dibawa lari oleh pelaku.

"Total semuanya lebih dari Rp 100 juta karena ikut arisanya tidak hanya satu sejak 4 bulan lalu,"ujar Poni, Rabu (18/11/2020).

Dijelaskan Poni, ia dan rekannya pun tergiur dan percaya karena pelaku kerap berpenampilan serba mewah dan mekanisme arisan menurun tersebut dinilai menguntungkan para anggotanya.

Terkait penggelapan uang tersebut, Poni dan belasan korban yang merasa dirugikan segera melaporkan pelaku kepihak kepolsian untuk menangkap pelaku yang telah melarikan diri tersebut.

"Besok kita akan ramai-ramai datang ke Polres melaporkan pelaku,"ujar Oza korban lainnya.

Adapun dari cerita korban arisan harian mingguan hingga bulanan diumumkan lewat group WA.

Dengan mekanisme penarik tercepat kurang diuntungkan karena angsuran lebih besar.

Sementara yang paling akhir lebih diuntungkan dengan angsuran lebih kecil hanya saja dalam kurun waktu lama.

Kapolres OKU Selatan AKBP Zulkarnain Harahap melalui Kasatreskrim APK Apromico, mengatakan ia mendapat infomasi terkait adanya dugaan penggelapan uang yang viral di media sosial.

Hanya saja sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan para korban.

"Korbanya banyak, tapi hingga saat ini belum ada yang melapor kalau konsul sudah ada,"ujar Apromico.

Diberitakan, diduga, Lusi Tania, wanita muda jadi buruan polisi dan anggota arisan online.

Diketahui, Lusi Tania diburu polisi dan anggota arisan online lantaran menggelapkan uang arisan online sekitar Rp 1 miliar.

Anggota arisan berjumlah sekitar 100 orang saat ini tengah kebingungan.

Lusi Tania hilang bak di telan bumi, tidak bisa lagi dihubungi.

Sedangkan tempat tinggalnya di Kampung Sawah Kelurahan Pasar Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sumsel, telah kosong.

Lusi telah meninggalkan rumah bersama keluarga Senin (16/11/2020) dini hari.

"Rumahnya sudah kosong, pergi meninggalkan rumah dua hari lalu tanpa pamit mengendarai tiga sepeda motor," ujar tetangganya berinisial AN.

Wanita berpenampilan serba mewah ini kini viral di media sosial.

Lusi Tania merupakan bandar arisan yang menghimpun dana dan anggota melalui group whatsapp.

Anggotanya lebih dari 100 orang, mulai dari warga kota Muaradua OKU Selatan hingga daerah Baturaja, Palembang, Lampung dan Jakarta.

Anggota mengalami kerugian mulai dari Rp 3 juta perorang hingga lebih ratusan juta.

Wanita yang tinggal di Wilayah Kampung Sawah Kelurahan Pasar Kecamatan Muaradua OKU Selatan ini viral di Facebook.

Sementara seorang korban yang tertipu arisan oleh pelaku Poni (32 tahun), warga Tebing Gading Kelurahan Batu Belang, mengaku telah mengikuti arisan sejak empat bulan lalu.

Uangnya Rp 100 juta dibawa lari oleh pelaku.

"Total semuanya lebih dari Rp 100 juta karena ikut arisanya tidak hanya satu sejak 4 bulan lalu,"ujar Poni, Rabu (18/11/2020).

Dikatakan Poni, ia dan rekannya tergiur dan percaya lantaran pelaku berpenampilan mewah dan mekanisme arisan menurun tersebut dinilai menguntungkan para anggotanya.

Terkait penggelapan uang tersebut, Poni dan belasan korban yang merasa dirugikanakan segera melaporkan pelaku kepihak kepolsian untuk menangkap pelaku yang telah melarikan diri tersebut.

"Besok kita akan ramai-ramai datang ke Polres melaporkan pelaku,"ujar Oza korban lainnya.

Adapun dari cerita korban arisan harian mingguan hingga bulanan diumumkan lewat group WA.

Dengan mekanisme penarik tercepat kurang diuntungkan karena angsuran lebih besar.

Sementara yang paling akhir lebih diuntungkan dengan angsuran lebih kecil hanya saja dalam kurun waktu lama.

Menurut Kapolres OKU Selatan AKBP Zulkarnain Harahap melalui Kasatreskrim APK Apromico, telah mendapat infomasi terkait adanya dugaan penggelapan uang yang viral di media sosial.

Hanya saja sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan para korban.

"Korbanya banyak, tapi hingga saat ini belum ada yang melapor kalau konsul sudah ada,"ujar Apromico.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Janda Muda Gelapkan Uang Arisan Online Rp 1 Miliar, Lusi Tania Tidak Bisa Dihubungi, Rumahnya Kosong, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/18/janda-muda-gelapkan-uang-arisan-online-rp-1-miliar-lusi-tania-tidak-bisa-dihubungi-rumahnya-kosong?page=all

Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved