Anies Baswedan Terancam 1 Tahun Penjara Gegara Acara Habib Rizieq, Fadi Zon Meradang Lalu Sebut Ini

"Rencana akan kita lakukan klarifikasi dengan dugaan tindak pidana Pasal 93 UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2018 tentang karantina kesehatan."

Editor: Frans Krowin
(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A) via Kompas.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. 

"Ngawur saja menginterpretasikan Pasal 93 UU No.6/2018. Baca yg betul," tulis Fadli Zon di akun Twitternya.

Tak hanya Fadli Zon, influencer Dokter Tirta Mandira Hudhi juga turut menyoroti pemanggilan Anies Baswedan oleh pihak kepolisian.

Dokter Tirta lantas mengungkapkan pendapatnya terkait hal ini kepada Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Lewat unggahan di akun Instagramnya Dokter Tirta mengatakan bahwa pejabat yang dipanggil, kena tegur atau bahkan dicopot akibat acara Habib Rizieq Shihab adalah korban standar ganda.

Ia lantas menyinggung beberapa acara yang juga dapat menimbulkan kerumunan.

Menurutnya Habib Rizieq sama seperti rakyat biasa yang juga pernah teledor membuat kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Kerumunan seperti itu bisa dicegah asalkan Satgas Covid-19 mau mengajak Habib Rizieq Shihab berdialog dan berdiskusi.

Satgas Covid-19 seharusnya belajar dari kepulangan Habib Rizieq Shihab yang juga menimbulkan kerumunan.

Jika Satgas Covid-19 mampu mengajak Habib Rizieq Shihab berdiskusi, maka dinilai Dokter Tirta ia akan mampu menjadi tokoh yang mengudakasi masyarakat.

Dilihat dari pengikut Habib Rizieq Shihab yang begitu banyak.

Tak hanya itu, Dokter Tirta juga mengungkapkan bahwa pemberian 20.000 masker adalah langkah yang sangat ceroboh.

Hal itu membuat relawan sangat kecewa.

Oleh karena itu, Dokter Tirta mengatakan bahwa yang harus dievaluasi atau ditegur bukan hanya pejabat terkait tetapi Satgas Covid-19 juga harus mendapatkan evaluasi.

Berikut unggahan lengkap Dokter Tirta:

"Yth pak doni monardo, kepala @bnpb_indonesia dan @satgascovid19.id

Hari ini, semua pejabat dipanggil, ada yg dimutasi, ada yg kena tegur. Mereka adalah korban, standar ganda

Kerumunan laen? Gimana coba. Jujur. Dari demo. Sampe cafe. Club. Sampe berbagai acara di daerah laen, tegal, solo dkk

Habib rizieq sejatinya mirip sebagian dari kita yg pernah buat acara, dan ajukan izin. Sebenernya, jika @satgascovid19.id mengajak dialog beliau, mengedukasi beliau , dan membantu kerumunan, akan selesai

Banyak kok, yg kerumunan, dari demo, tegal, warteg, cafe, dkk. Satgas covid berperan penting di sini. Sepakbola aja dilarang, dan bahkan dibubarin lhoh. Trust issue jadi hancur karena 20.000 masker tsb

Sudah jelas bandara pernah rame dijemput, harusnya @satgascovid19.id mengajak dialog beliau. Pak rizieq bisa jadi potensi tokoh yg mengedukasi lhoh. Kenapa ga dilakukan?

langkah @bnpb_indonesia yg memberikan masker 20.000 sebagai “langkah preventif” itu ceroboh. Tergolong short term dan instant

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved