18 Tahun Merdeka,Timor Leste Masih Miskin,Pejabatnya Korupsi Belum Dilantik Sudah Terendus Koruptor
Mimpi besar masyarakat Timor Leste makmur setelah merdeka dan lepas dari Indonesia adalah menjadi negara kaya dan rakyatnya makmur sentosa
18 Tahun Merdeka, Timor Leste Masih Miskin, Pejabatnya Korupsi Belum Dilantik Sudah Terendus Koruptor
POS KUPANG.COM -- Mimpi besar masyarakat Timor Leste makmur setelah merdeka dan lepas dari Indonesia adalah menjadi negara kaya dan rakyatnya makmur sentosa
Namun mimpi itu sirna dan negara itu justru terjermbab dalam kemiskinan yang akut. Kekayaan negara seperti minyak dan gas hanya dinikmati segelintir orang saja
Apalagi para elit negara itu juga menikmati uang negara tanpa hak alias korupsi. Korupsi di negara yang berada di bagian timur Pulau Timor itu sudah terendus sebelum dilantik menjadi pejabat
Timor Leste adalah salah satu wilayah yang berhasil melepaskan diri dari Indonesia.
Kawasan itu kini berdiri sebagai sebuah negara yang mandiri, setelah melakukan perjuangan sejak tahun 1975.
Timor Leste mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1999, namun secara resmi merdeka tahun 2002 setelah referendum oleh PBB.
Baca juga: Pembelaan Anis Baswedan Saat Publik Dikecewakan Kerumuman Massa Undangan di Rumah Riziq Shihab
Baca juga: Jennifer Dunn Panas,Seakan Disindir Sarita Abdul Mukti yang Pamer Kebersamaan dengan Faisal Harris
Baca juga: Iis Dahlia Labrak Pramugari yang Lontarkan Kata-kata Tak Senonoh Kepada Suaminya, Ini kata Igun
Dengan demikian, negara tersebut sudah 18 tahun merdeka dari Indonesia jika dihitung sejak 2002.
Namun, negara kecil itu dipandang sulit untuk maju bahkan tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Dari 162 negara di dunia, Timor Leste menempati urutan ke-152 sebagai negara termiskin di dunia.
Padahal, negara tersebut memiliki cadangan minyak dan gas melimpah yang diprediksi bisa menghidupi rakyatnya.
Selain itu, menurut laporan AP News, kasus korupsi juga menjadi salah satu penyakit yang melekat di negara ini.
Tahun 2018, sebuah kasus korupsi menjelang pergantian pemerintahan juga terungkap secara gila-gilaan.
Pada tahun tersebut Presiden terpilih menolak melantik 11 menteri dan kabinet karena penyelidikan menunjukkan indikasi korupsi.
Korupsi terjadi di awal menjadi penghalang pemerintahan baru setelah kebuntuan politik terjadi berlarut-larut di negara tersebut.