Opini

Denny Siregar, Ade Armando, Abu Janda dan Nikita Mirzani Bikin Rizieq Shihab Terusik

Terus terang saja Nikita Mirzani dengan segala ulahnya telah menempatkan dirinya di pusat panggung perpolitikan kontemporer.

Editor: Benny Dasman
Kolase Tribunnews
Minggu, 15 November 2020 21:59 tribunnewslihat fototribunnews koloase tribunnews Moeldoko dan Denny Sigar Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Denny Siregar, Ade Armando, Abu Janda dan Nikita Mirzani Bikin Rizieq Shihab Terusik, https://manado.tribunnews.com/2020/11/15/denny-siregar-ade-armando-abu-janda-dan-nikita-mirzani-bikin-rizieq-shihab-terusik?page=3. Editor: Aswin_Lumintang 

Oleh: Andre Vincent Wenas

POS KUPANG, COM - Terus terang saja Nikita Mirzani dengan segala ulahnya telah menempatkan dirinya di pusat panggung perpolitikan kontemporer. Tak tanggung-tanggung memang, lawan tanding yang dipilihnya adalah M.Rizieq Shihab yang oleh kelompoknya dielu-elukan sebagai imam besar.

Episode kepulangannya dari pengungsian, entah lantaran terpaksa pulang akibat dideportasi atau hal lainnya, itu sudah tak jadi soal buat kelompok mereka.

Logika akal sehat tak berlaku disini, bagi kelompoknya realitas adalah seperti propaganda dan agitasi dari figur yang mereka agung-agungkan. Ini soal iman katanya, bukan soal akal sehat.

Walau ada sesat logika yang biasa dikenal sebagai idolatry, itu pun sudah masuk keranjang sampah.

Seiring dengan fenomena itu semua, adalah fakta sosial politik kekinian bahwa Sang Nyai Nikita Mirzani telah muncul sebagai antitesis dari M.Rizieq Shihab.

Di ruang publik, utamanya di ruang maya, keduanya seolah sedang berhadapan. Tesis Rizieq Shihab, dengan anti-tesis Nikita Mirzani.

Dalam salah satu agitasinya, M.Rizieq Shihab juga mengungkapkan murkanya terhadap beberapa tokoh medsos lainnya. Sebut saja Denny Siregar, Ade Armando dan Abu Janda (Permadi Arya).

Dengan angkara murka M.Rizieq Shihab mengklaim bahwa kasus-kasus hukum yang bakal menjeratnya adalah fitnah dan upaya mengriminalisasikan kaum ulama. Sebuah kesimpulan dan generalisasi yang juga bisa diperdebatkan.

Lalu nama-nama Denny Siregar, Ade Armando, Abu Janda disebut-sebut juga dalam agitasinya, yaitu agar mereka semua ditangkap lantaran dituduh telah “menghina” ulama. Suasana memanas.

Di sini kita mesti rehat sejenak, berhenti dan tenang memandang segala sesuatunya. Agar bisa melihat konteks persoalannya, sehingga perspektifnya jadi lebih berimbang.

Mungkin saja bagi ketiganya (Denny Siregar, Ade Armando dan Abu Janda), dalam hal ini M. Rizieq Shihab bukanlah seorang ulama. Biar bagaimana pun kelompoknya ngotot untuk memosisikan ia sebagai imam besar bagi kelompoknya tersebut.

Dalam pandangan ketiganya, sekarang plus Nyai Nikita Mirzani, jadinya berempat, M.Rizieq Shihab hanyalah orang biasa yang punya banyak kasus hukum dan sempat melarikan diri dari proses hukum yang seyogianya ia hadapi. Itu saja. Sederhana.

Jadi definisi ‘mengriminalisasi ulama’ itu tidak ada dalam benak mereka berempat. Yang ada dalam benak mereka mungkin malahan tentang adanya sekelompok orang yang ‘mengulamakan seorang kriminal’.

Kalau sudah begini mana bisa ketemu titik komunikasinya? Kerangka referensinya sudah jauh berbeda, bahkan bertolak belakang. Tak bakal ada ruang komunikasi. Jadi bagaimana?

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved