Tolak Keluar Dari Gedung Putih, Trump Merasa Dicurangi

Presiden Donald Trump dikabarkan menyatakan akan membentengi diri dan menolak keluar dari Gedung Putih jika Joe Biden menang Pemilu AS

Editor: Hermina Pello
MANDEL NGAN/AFP
Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. 

POS-KUPANG.COM |WASHINGTON - Meskipun hasil Pemilu AS sampai saat ini belum diumumkan karena masih dilakukan penghitungan di beberapa negara bagian, Presiden Donald Trump dikabarkan menyatakan akan membentengi diri dan menolak keluar dari Gedung Putih jika Joe Biden menang Pemilu AS.

Dengan keunggulan Biden yang semakin jauh, di mana beberapa lembaga memproyeksikan dia sudah merebut 270 suara elektoral, Trump menuding bahwa dia dicurangi.

Donald Trump mengklaim tanpa bukti keunggulan yang dia dapatkan sudah direnggut dan akan menggugat ke Mahkamah Agung.

Daripada mengakui kekalahan seperti yang dilakukan pendahulunya, petahana mengindikasikan dia akan bertarung untuk bertahan di Gedung Putih.

Berdasarkan laporan CNN, presiden berusia 74 tahun itu tidak mempersiapkan pernyataan berisi mengakui kemenangan saingannya dari Partai Demokrat itu.

Baca juga: Kalimat Perdana Joe Biden Setelah Menang Pemilu AS, Kamala Harris : Kita Berhasil Joe

Bahkan berdasarkan pengakuan sumber terdekat Trump, sang presiden dalam beberapa hari terakhir tak menyiratkan mengakui kekalahan.

Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows dilaporkan tidak berusaha untuk memberi tahu presiden mengenai realitas yang sudah terjadi.

Baca juga: Pilpres AS Makan Korban, Artis Cantik Jatuh dari Panggung hingga Patah Tulang, Tak Berdaya di RS

Tim kampanye presiden sendiri dilaporkan berusaha menggalang dana US$ 60 juta (Rp 953,2 miliar) untuk biaya gugatan ke pengadilan.

Sumber di internal presiden menyebutkan, sejumlah pembantunya membeberkan ide agar presiden dari Partai Republik itu agar tetap diam.

Alasannya, menyebut Pemilu AS curang selain menghancurkan bisnisnya, juga bisa memupuskan apa pun ambisi politiknya di masa depan.

Juru bicara Joe Biden, Andrew Bates, menyatakan mereka tidak khawatir Trump menolak keluar. Karena dia pasti akan dikawal oleh keamanan.

"Pemerintah AS tentu punya kemampuan mumpuni untuk menyeret keluar adanya orang yang masuk tanpa izin di Gedung Putih," kata Bates.

Dilansir Daily Mirror Sabtu (7/11/2020), Trump sebelumnya sudah mengumandangkan kemenangan setelah beberapa negara bagian kunci menunjukkan merah, warga Republik.

Namun begitu surat suara dari pos didatangkan dan dihitung, seketika keunggulan berbalik menjadi milik Biden, seperti di Pennsylvania saat ini.

Saat ini berdasarkan proyeksi dari lembaga survei Decision Desk HQ, Biden sudah merebut Pennsylvania dan mendapatkan 20 suara elektoral.

Dengan demikian, mantan senator Delaware tesebut menjadi presiden ke-46 karena melewati angka 270 seperti yang disyaratkan untuk melenggang ke Gedung Putih.

Baca juga: UPDATE PIlpres AS, Joe Biden Penghuni Baru Gedung Putih, Donald Trump Nyalon atau Pensiun

 

Joe Biden dan Kemala Harris (Tampak layar joebiden.com)
Joe Biden dan Kemala Harris (Tampak layar joebiden.com) ((Tampak layar joebiden.com))

Kata-Kata Pertama  Biden

Hasil pemilu presiden AS dimenangkan, Joe Biden dan Kamala Harris. Joe Biden pada Sabtu (7/11/2020) mengucapkan kata-kata pertamanya setelah menang pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat).

Politisi kawakan dari Partai Demokrat itu menyanjung rakyat "Negeri Paman Sam" yang telah memilihnya di pemilu AS, dan saatnya bersatu.

"Saya merasa terhormat dan tersanjung oleh kepercayaan yang telah diberikan rakyat Amerika kepada saya dan wakil presiden terpilih (Kamala) Harris."

"Dalam menghadapi rintangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejumlah besar orang Amerika memberikan suara," tulis Biden di Twitter.

"Dengan berakhirnya kampanye, inilah saatnya untuk melupakan kemarahan dan retorika keras kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa. Sudah waktunya bagi Amerika untuk bersatu. Dan sembuh

." America, I’m honored that you have chosen me to lead our great country. The work ahead of us will be hard, but I promise you this: I will be a President for all Americans — whether you voted for me or not. I will keep the faith that you have placed in me

Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 284 suara elektoral yang diraihnya sejauh ini di pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat), mengakhiri kepemimpinan 4 tahun Donald Trump

Joe Biden diberitakan oleh media-media ternama AS seperti CNN, NBC News, dan CBS News. Biden yang dipilih oleh lebih dari 74 juta rakyat "Negeri Paman Sam", telah berkumpul dengan wapresnya, Kamala Harris, di kota asalnya di Wilmington, Delaware.

Dengan hasil ini Joe Biden menjadi presiden tertua di AS. Eks wapres Barack Obama selama 2 periode itu bakal berusia 78 tahun saat dilantik tahun depan. Kemudian Kamala Harris yang merupakan senator dan mantan jaksa agung California, akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang duduk di kursi nomor 2 Gedung Putih.

Calon Wakil Presiden AS, Kamala Harris
Calon Wakil Presiden AS, Kamala Harris (AFP/MARK RALSTON)

Ucapan Kamala Harris

Kegembiraan menyelimuti Joe Biden dan Kamala Harris setelah dinyatakan sebagai presiden terpilih dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat (AS).

Duet jagoan Partai Demokrat ini tidak dapat menyembunyikan luapan kemenangan mereka dalam percakapan telepon yang dikicaukan Harris melalui akun Twitternya.

“Kita berhasil, Joe.” ucap Harris yang terlihat berpakaian santai.

Senator California ini kemudian dengan sumringah dan penuh tawa melanjutkan dengan mengatakan kepada Biden bahwa dia akan menjadi Presiden baru Amerika Serikat.

Biden dan Harris dipastikan menang setelah Associated Press dan Stasiun Televisi AS seperti CNN, Fox News, NBC, dan ABC memproyeksikan kemenangan mereka, Sabtu siang (08/11/2020) waktu bagian timur Amerika Serikat.

Adapun kemenangan mereka juga sudah terlebih dahulu diproyeksikan Decision Desk sehari sebelumnya yaitu Jumat pagi (07/11/2020) Negara bagian Pennsylvania, salah satu swing state paling krusial di pilpres 2020 ini memberikan 20 electoral votes yang diperlukan Biden untuk melewati minimal syarat kemenangan 270 electoral votes.

Tiket Partai Demokrat ini akan mencetak sejarah politik ketika dilantik 20 Januari 2021 mendatang.

Biden akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS yaitu berumur 78 tahun. Harris akan menjadi wakil presiden wanita pertama sekaligus juga warga kulit hitam dan Asia-Amerika pertama yang duduk di kursi wapres.

Dalam pernyataan singkatnya, Biden menyatakan dia sangat terhormat dengan kepercayaan yang telah diberikan kepada dia dan Harris.

Mantan Wakil Presiden di zaman Barack Obama ini kemudian meminta semua pihak untuk kembali bersatu sebagai negara dan mengakhiri kemarahan dan retorik keras yang mewarnai pilpres bersejarah ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Kalimat Perdana Joe Biden Setelah Menang Pemilu AS, Kamala Harris : Kita Berhasil Joe, https://kupang.tribunnews.com/2020/11/08/kalimat-perdana-joe-biden-setelah-menang-pemilu-as-kamala-harris-kita-berhasil-joe?page=all dan Tribunnews.com dengan judul Masih Tak Terima, Trump Kabarnya Enggan Tinggalkan Gedung Putiih Meski Kalah Pilpres, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/11/08/masih-tak-terima-trump-kabarnya-enggan-tinggalkan-gedung-putiih-meski-kalah-pilpres?page=all

Editor: Choirul Arifin

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved