Kisah Karmelita Menjadi Ketua DPRD Sehari di Nagekeo

Ia mengatakan selama kurang lebih 3 hari berproses dan diberi pengarahan tentang kebebasan gender, kepemimpinan, hak-hak anak, tugas dan kewenangan DPRD.

Setelah itu 15 orang anak perempuan terpilih harus diseleksi lagi menjadi tujuh kandidat untuk memilih satu orang yang akan take over posisi ketua DPRD.

"Beruntung saya memperoleh 7 suara dan berhak masuk ke sesi berikutnya dimana kami akan menjawab satu pertanyaan dihadapan 4 panelis. Dan sesuai dengan hasil penilaian itu, saya tidak menyangka akan mendapat hasil yang luar biasa baik, memperoleh skor tertinggi dan berhak mengambil alih posisi ketua DPRD Nagekeo selama sehari," ujarnya.

Ia mengatakan sangat senang dengan kegiatan tersebut karena banyak hal diperoleh. Meskipun ada suka dan duka namun itu dijalani demi masa depan.

Jangan pernah menyerah untuk meraih impian dan cita-citamu serta teruslah berjuang dengan sekuat tenagamu dan selalu berdoa serta mengucapkan syukur kepada sang pencipta.

"Sukanya dri kegiatan ini adalah saya bisa bertemu dengan banyak orang-orang hebat, teman-teman yang tangguh dan berani, serta menginspirasi. Dukanya adalah saya harus mengorbankan waktu karena semuanya diisi untuk kegiatan. Larut malam pun tidak jarang dikamar saya buka internet lagi materi untuk sumber pengetahuan dan informasi tambahan," kisahnya.

Ia mengaku tidak ada sedikitpun rasa menyesal dan terus rajin belajar guna mengisi kekurangan yang ada.

"Dan dengan berkat Tuhan, saya percaya bahwa ternyata usaha tidak akan mengkhianati proses
Saya juga sangat bangga kepada teman-teman berlima belas karena semuanya punya andil dala kegiatan sehari jadi pemimpin.
Berkat kerjasama yang baik, selama tiga hari kami mampu belajar dengan cepat bagaimana menjadi anggota DPRD," ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Plan Indonesia, DPRD Nagekeo dan semua pihaknya yang telah mendukung kegiatan tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)