Pilpres AS 2020
Sempat Tebar Ancaman, Akankah Trump Beri Selamat Jika Joe Biden Menang? Jika Tidak, Ini Akan Terjadi
Sempat tebar ancaman tak akan serahkan kekuasaan secara damai, akankah Trump memberi selamat jika Joe Biden menang ? Jika tidak, ini akan terjadi
Menurut Farris, Trump akan sampai pada kesimpulan serupa.
Mungkin nanti Trump akan menyadari sikapnya saat ini akan berdampak buruk pada anak-anaknya yang tampaknya memiliki ambisi politik sendiri.
"Saat dia melihat ke depan, saya pikir akan datang kepadanya bahwa 'Saya perlu mengatakan sesuatu dan menjadikannya olahraga sportif soal ini'," kata Farris.
Namun jika Trump menolak untuk menyampaikan pidato konsesi atau menolak mengucapan selamat kepada Biden, itu akan merusak 124 tahun sejarah Amerika.
Para ahli mengatakan, hal itu juga akan merusak hasil pemilu dan memperburuk ketegangan politik negara.
Dimana kondisi ketegangan di AS sudah terjadi sejak kampanye dan penghitungan suara yang diperpanjang dan diperebutkan.
"Ini akan sangat berbahaya," kata William Howell, ketua departemen ilmu politik di Universitas Chicago.
Baca juga: UPDATE Pipres AS , Joe Biden Masih Unggul, Amerika Bakal Punya Presiden Baru, Nasib Donald Trump
"Pidato konsesi adalah semacam penegasan tentang legitimasi pemilu," katanya.
"(Mereka bicara tentang kehilangan kandidat yang mengakui hasilnya dan meminta pengikut mereka untuk melakukan hal yang sama) yang penting untuk kesehatan demokrasi kita," katanya.
Presiden AS Donald Trump saat akanmenandatangani beberapa izin untuk memulihkan dominasi energi di cekungan Permian di Midland, Texas pada 29 Juli 2020. (Nicholas Kamm / AFP)
Sejak 1896, setiap calon presiden yang kalah pemilu menyampaikan pidato konsesi.
Pidato disampaikan baik melalui telegram kepada pemenang atau melalui pidato yang disiarkan televisi secara nasional.
Beberapa kandidat terdengar murah hati, tapi beberapa lainnya tidak begitu.
"Beberapa (diantaranya) marah," kata Farris, menyebutkan konsesi 1964 Barry Goldwater untuk Lyndon Johnson dan konsesi 1972 George McGovern untuk Richard Nixon.
Farris mengatakan kedua kandidat ini memang memiliki masalah pribadi dengan orang-orang yang mengalahkan mereka.