Pilpres AS 2020
Sempat Tebar Ancaman, Akankah Trump Beri Selamat Jika Joe Biden Menang? Jika Tidak, Ini Akan Terjadi
Sempat tebar ancaman tak akan serahkan kekuasaan secara damai, akankah Trump memberi selamat jika Joe Biden menang ? Jika tidak, ini akan terjadi
Sempat Tebar Ancaman, Akankah Trump Memberi Selamat Jika Joe Biden Menang ? Jika Tidak, Ini Akan Terjadi
POS-KUPANG.COM - Sifat Donald Trump yang tak menyerah dan mengakui kekalahan atau kegagalan diprediksi membuatnya tak akan memberi selamat kepada Joe Biden jika sang penantang memenangi Pilpres AS tahun 2020.
Hal itu akan berdampak buruk pada kehidupan demokrasi di Amerika Serikat ( AS ).
Pasalnya Pidato Konsensi yang di dalamnya berisi ucapan selamat kepada presiden terpilih sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat.
Dilansir USA Today, saat ini Presiden Donald masih berjuang dan belum ada tanda-tanda meninggalkan medan perang meski suara elektoralnya tertinggal jauh dari Biden.
Baca juga: UPDATE Hasil Pilpres AS, Selisih Suara Joe Biden dan Trump Tipis, Kemungkinan Ada Hitung Ulang
Pada Kamis (5/11/2020), penantang Presiden Trump dari Demokrat, Joe Biden memiliki perolehan suara elektoral mendekati batas untuk menang, yakni 270 suara.
Trump dikenal suka tidak mengakui keKahalan atau kegagalan.
Dia rentan memicu perpecahan daripada memperbaiki keadaan, seperti yang ia tuliskan di Twitter dalam beberapa hari terakhir ini.
Saat Biden selangkah lagi menuju kemenangan, Trump mengeluarkan klaim tentang kecurangan pemilu dan Demokrat mencoba mencuri pemilu, tanpa adanya bukti.
(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat (Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden))
Beberapa pihak percaya Trump akan membuat pidato konsesi, jika hanya untuk mempertahankan posisi politiknya sendiri.
Sejatinya Trump bukanlah kandidat presiden pertama yang mempertanyakan hasil pemilu, kata penulis "Almost President: The Men Who Lost the Race but Changed the Nation", Scott Farris.
"Richard Nixon, misalnya, yakin dia telah ditipu pada tahun 1960 melawan John Kennedy karena kejahatan di Texas dan Illinois," kata Farris.
Baca juga: BERANG, Donald Trump Berkicau Melalui Twitter: Joe Biden Seharusnya Tidak Klaim Jabatan Presiden
"Tapi dia menyadari bahwa jika dia tidak tampil sebagai pecundang yang baik, masa depannya dalam politik mungkin sudah berakhir."