Tokoh CU NTT: Digitalisasi, Jangan Lupa Jati Diri Koperasi
Peringatan mantan Dirjen Koperasi Kementerian Koperasi RI, Ibnu Sujono, masih releven bagi pengurus dan manajemen KSP Kopdit Obor Mas
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Peringatan mantan Dirjen Koperasi Kementerian Koperasi RI, Ibnu Sujono, masih releven bagi pengurus dan manajemen KSP Kopdit Obor Mas merayakan HUT-48, Rabu (4/11/2020). Ibnu mewanti-wanti pengurus dan pengelola tidak melupakan jati diri koperasi.
"Jangan karena digitalisasi, kita melupakan jati diri koperasi," kata tokoh perintis Credit Unit (CU) Propinsi NTT, Romanus Woga, dalam seminar HUT ke-48 Kopdit Obor Mas di Golden Hall, Kota Maumere, Rabu sore.
Diingatkan Romanus, prinsip dasar dan etika dasar harus dipegang teguh, meski dunia semakin maju. Kopdit Obor Mas bisa menjalani usia yang panjang karena selalu memegang teguh jati diri dan enam nilai inti CU, yakni sikap, visi dan misi, kejujuran, keteduhan, integritas dan pengabdian.
Baca juga: UPDATE Pilpres Amerika Serikat, Donald Trump Mengaku Dicurangi, Joe Biden Melesat Jauh di Pilpres AS
Nilai paling utama adalah sikap (atitude) pada semua anggota, pengurus, pengawas, manajemen dan seluruh karyawan. Karena itu pendidikan wajib dilalui.
"Integritas ditunjukkan dalam kesatuan sikap terbuka,sekali dipercaya tetap dipercaya. Kalau ya, katakan ya, dan tidak...katakan tidak," tegas Romanus.
Baca juga: Masih Zona Merah - KBM di Sumba - NTT Timur Masih dari Rumah
Romanus menegaskan, bekerja di Kopdit adalah pengabdian bukan uang yang menjadi pilihan. Ketika melamar kerja di CU tidak mencari uang tetapi pengabdian, karena di CU tidak ada uang.
Romanus mengingatkan semua elemen di Kopdit Obor tidak melupakan sejarah. Mengutip tokoh CU dunia asal Jerman, Dr. Raiffisien, CU bukan sekedar tempat menabung uang. Setelah menabung uang di CU, anggota memanfaatkan uang dengan sebaik-baiknya. Menjadi tanggungjawab bersama setiap pengurus dan manajemen membimbing dan mengarahkan anggotanya agar uang dipinjam digunakan dengan bijaksana.
Dikatakanya, CU bisa berkembang maju karena selalu memegang etika dasar dan prinsip dasar yakni satu untuk semua dan semua untuk satu.
Mengutip pendiri CU Asia, kata Romanus, prinsip dasar CU tidak untuk mencari untung tetapi pelayanan kepada anggota. Namun tidak juga untuk memberi derma.
Kata kuncinya, pelayanan. Manajemen Kopdit melayani anggota dengan senyum yang tulus dan ramah. Kopdit bisa hancur karena manajemen.
"Terutama manajemen, pelayanan harus bagus, Kopdit Obor Mas bisa bertahan sampai usia 48 tahun,karena layani anggota dengan senyum," imbuh Romanus.
Seminar berlangsung sekitar tiga jam mengusung tema "meningkatkan kreativitas dan daya saing UMKM untuk menunjang produktivitas usaha anggota," menghadirkan Sekretaris Menkop UKM, Prof.Dr.Rully Indrawan, Pastor Paroki Thomas Morus Maumere, RD Lorens Noi, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo. Peserta berasal dari para pengelola pimpinan cabang, pengurus, anggota dan UMKM binaan Kopdit Obor Mas. (Laporan reporter POS- KUPANG.COM, Egy Moa)