IRB Tertular Corona Saat Makan Bersama 2 Pelaku Perjalanan dari Riau di TTS, Pasutri Ini Tak Lapor
Dua pasien berinisial SMA dan NWBN diketahui merupakan pasangan suami istri pelaku perjalanan dari Riau.
Kabupaten TTS kembali masuk zona merah setelah tiga warganya diketahui positif terpapar virus Corona.
POS-KUPANG. COM | SOE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dr. Irene Atte menghimbau kepada masyarakat Kabupaten TTS yang baru datang dari luar daerah maupun warga luar yang datang ke Kabupaten (pelaku perjalanan) agar melaporkan diri kepada petugas kesehatan di Puskesmas atau melaporkan diri kepada pemerintah desa/kelurahan atau Kecamatan.
Hal ini agar pelaku perjalanan bisa didata dan dikontrol oleh tim gugus tugas.
"Bagi semua pelaku perjalanan harus melaporkan diri kepada petugas kesehatan dan pemerintah tingkat desa/kelurahan saat tiba di Kabupaten TTS sehingga bisa didata," imbaunya.
Dokter Irene Atte mengatakan hal tersebut karena saat ini Kabupaten TTS kembali masuk zona merah setelah tiga warganya diketahui positif terpapar virus Corona.
Baca juga: Laboratorium Biokesmas NTT Siap Laksanakan Tes Massal Covid-19 Perdana
Baca juga: Data Pelaku Usaha di Ende Meningkat Pesat di Tengah Pandemi Covid-19 Capai Belasan Ribu,Info
Dua pasien berinisial SMA dan NWBN diketahui merupakan pasangan suami istri pelaku perjalan dari Riau.
Sedangkan IRB merupakan warga Kota Soe yang terpapar virus Corona usai makan bersama SMA dan NWBN.
Dijelaskan, SMA dan NWBN merupakan pelaku perjalanan dari Riau yang masuk ke Kabupaten TTS tanpa melaporkan diri, baik kepada petugas kesehatan di Puskesmas maupun pemerintah tingkat Desa/Keluruhan atau Camat.
Baca juga: Kembali ke Zona Hijau, Sai Minta Masyarakat Manggarai Timur Tetap Ikuti Protokol Kesehatan Covid-19
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Kota Kupang Bertambah 24 Orang, Ini Wilayah Sebarannya
Saat tiba di Kabupaten TTS, pasangan suami istri ini menyempatkan diri makan malam bersama IRB.
"Saat makan malam inilah IRB terpapar virus Corona dari pasangan suami-istri tersebut," ungkapnya
IRB saat ini sudah dirawat di ruang incubasi, RSUD Soe karena memiliki komorbid, penyakit jantung. IRB Sempat hendak dirujuk ke RSUD Prof. Johannes Kupang namun karena kamar masih penuh, rencana tersebut urung terwujudnya.
Sementara pasangan suami-istri, SMA dan NWBN melakukan isolasi mandiri di Desa Tubuhue.
"Karena memiliki komorbid maka IRB dirawat di RSUD Soe, sedang dua pasien lainnya yang kondisinya stabil melakukan isolasi mandiri," jelasnya.