Eks Pengungsi Timor Timur Betah di NTT, Tak Mau Hidup Susah di Timor Leste, Beras Saja dari Kupang

Di Kupang , Nusa Tenggara Timur dan daerah lain di NTT , mereka hidup dengan bertani , berternak bahkan tidak sedikit yang menjadi karyawan

Editor: Alfred Dama
IST
Pengungsi asal Timor Leste dan kondisi tempat tinggal mereka setelah 20 tahun menetap Noelbaki, Kabupaten Kupang, NTT. 

"Pemerintah hanya bantu awal 99 saja, habis bantuan kemanusiaan tidak ada, sekarang ini (rumah) kita bangun sendiri," aku pria yang sekarang bekerja di peternakan ini pada ABC.

Apalagi, di awal-awal kedatangannya ke Noelbaki, kondisi pengungsian jauh lebih ramai, kenang Muhajir.

"Dulu cukup banyak, ada 7000 kepala keluarga yang tinggal di Noelbaki , sekarang tinggal 412 kepala keluarga (atau hampir 3000an orang lebih),"

"Itu karena dulu sudah ada yang ikut repatriasi kembali ke Timor Leste, ada yang ikut transmigrasi di Sulawesi, ada yang pindah ke wilayah NTT lain," tuturnya.

Dibanding di tanah kelahirannya, ia merasa hidupnya jauh lebih baik di tanah pengungsian.

"Ya kalau pribadi saya, saya lebih suka di NTT. Sekarang memang lebih baik dari di Timor Leste."

"Malahan saudara saya yang di Timor Leste ambil berasnya dari Kupang terus dibawa ke sana. Di sana mereka punya beras kurang bagus makanya ambil di sini."

Baca Juga: Melarat akibat Pandemi, Timor Leste 'Main Kotor' dengan Kelabui Petani, Rakyat yang Kelaparan Diberi Makan Beras Impor Rusak dari Vietnam

"Saya punya adik beberapa kali ke sini, tiap pulang selalu bawa kembali kurang lebih 100-200 kg beras ke Timor Leste," ceritanya.

Muhajir enggan kembali ke kampung halaman. Ia enggan mengenang mimpi buruk semasa pra-referendum.

Menurutnya, di sana ia tidak bisa bergerak bebas, termasuk untuk sekedar bekerja atau bertani.

"Kalau di sini kita petani mau bekerja di pertanian bisa, karena aman untuk kita bekerja."

"Kalau dulu, kita mau bertani jauh dari kampung itu kan kita takut, trauma, diteror, diancam sama kelompok-kelompok yang ingin merdeka," ungkapnya.

Namun, ia dan para pengungsi tetap berharap status kepemilikan tanah mereka jelas, sehingga mereka dapat tinggal dengan tenang.

Ia berharap Pemerintah Indonesia lebih memperhatikan nasib pengungsi Timor Leste.

Terutama generasi muda, agar mereka terbebas dari pengangguran, tak seperti kebanyakan pengungsi tua yang bertahan di Noelbaki.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id: Pengungsi Timor Leste Ogah Balik ke Tanah Kelahirannya, Betah di Indonesia Meski 2 Dekade Pisah dari Keluarga: Saya Lebih Suka di Sini https://sosok.grid.id/read/412407936/pengungsi-timor-leste-ogah-balik-ke-tanah-kelahirannya-betah-di-indonesia-meski-2-dekade-pisah-dari-keluarga-saya-lebih-suka-di-sini?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved