Virus corona

Keamanan Vaksin Covid-19 Dipertanyakan, Ahli Buka Suara: Kalau Tidak Aman,Sudah Dihentikan dari Awal

Guru Besar Fakultas Kedokterna Universitas Padjadjaran buka suara terkait pro dan kontra terkait keamanan vakksin covid-19 Sinovac. Ini katanya

Editor: Adiana Ahmad
AP/ Ted S. Warren
Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 100 percobaan terjadi untuk mengembangkan vaksin COVID-19. 

Keamanan Vaksin Covid-19 Dipertanyakan, Ahli Buka Suara: Kalau Tidak Aman,Sudah Dihentikan dari Awal

POS-KUPANGF.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah mendatang vaksin covid-19 Sinovac  mulai menuai pro dan kontra.

Banyak yang mempertanyakan keamanan vaksin Covid-19 yang saat ini tengah diupayakan oleh pemerintah itu baik keamanan maupun efektivitasnya.

Sebenarnya tak hanya Sinovac, pemerintah juga menyiapkan kandidat vaksin yang lain yakni  Cansino dan Sinopharm.

Namun saat ini baru Vaksin Sinovac yang diproduksi bersama Bio Farma berada pada tahap uji
klinik fase 3 di Bandung dan telah mengambil subjek sebanyak 1.620 orang dewasa dan sedang
menunggu hasilnya.

Baca juga: Dukung Upaya Cegah Covid-19, GMIT Kefas Kota Kupang Perketat Protokol Kesehatan

Terkait dengan tudingan keamanan dari vaksin Covid-19, Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana
Prawira-Kartasasmita, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menanggapinya dengan
mengatakan bahwa apabila vaksin Covid-19 Sinovac ditemukan tidak aman atau menimbulkan efek
samping yang berbahaya tentunya tidak akan dilanjutkan ke uji klinik fase 3.

"Kalau tidak aman, uji klinik sudah dihentikan dari awal, dengan kata lain tidak boleh naik
kelas. Ini sudah bisa dikatakan aman, fase satu sudah ada reportnya, aman, kemudian dilanjutkan
dengan fase 2, sudah dilaporkan aman," kata Prof Cissy.

 Prof Cissy juga menambahkan bahwa terdapat jurnal-jurnal internasional yang sangat terakreditasi
dan laporan fase 1 dan 2 sudah dipublikasikan dalam jurnal.

"Dalam jurnal tersebut dikatakan uji klinik fase 1 dan 2 dari vaksin Covid-19 Sinovac sudah aman,
itu bagus sekali. Tapi memang laporan uji klinik fase 3 memang belum ada karena yang di Brazil
mungkin baru selesai bulan Oktober ini dan yang di Indonesia baru selesai tahun depan, sebaiknya
kita tunggu hasil dari uji klinik fase 3," tambah Profesor yang juga merupakan Ketua Satgas
Imunisasi IDAI dan Ketua Pokja Vaksinasi Peralmuni.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Ciptakan Stagnasi Ekonomi

Terkait dengan uji klinik fase 3 harus dilakukan di negara produsen vaksin tersebut, Prof. Cissy
juga menanggapinya bahwa sebetulnya secara aturan boleh saja dilakukan di luar negeri tapi memang
supaya lebih yakin uji klinik fase 3 dilakukan di negara yang ingin memakainya.

"Uji klinik fase 3 itu adalah untuk melihat efikasi atau khasiat dari vaksin, selain keamanan nya
juga. Apakah setelah divaksinasi, seseorang itu bisa jadi sakit atau tidak dan memang salah satu
syarat dari uji klinik fase 3 harus dilakukan di lebih dari satu senter," tambah Prof Cissy.

"Kami sangat senang dan menyambut baik apa yang Bapak Presiden katakan mengenai vaksin Covid-19 harus dipastikan aman dan jangan terburu-buru. Karena keamanan untuk semua orang sangat penting,"pungkas Prof Cissy.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Kalau Tidak Aman, Uji Klinik Vaksin Covid-19 Sudah Dihentikan dari Awal', https://www.tribunnews.com/corona/2020/11/01/kalau-tidak-aman-uji-klinik-vaksin-covid-19-sudah-dihentikan-dari-awal

Editor: Dewi Agustina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved