Menag Dukung Sikap Kemlu Panggil Duta Besar Perancis; 'Kebebasan Berekspresi Tidak Boleh Kebablasan'

Dukung Sikap Kemlu yang panggil Duta Besar Perancis, Menag: Kebebasan Berekspresi Tidak Boleh Kebablasan*

Editor: Bebet I Hidayat
TRIBUNNEWS.COM
Menag Dukung Sikap Kemlu Panggil Duta Besar Perancis; 'Kebebasan Berekspresi Tidak Boleh Kebablasan' 

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, Rabu (28/10/2020) mengatakan kebebasan berekspresi harus dihentikan.

Dia beralasan hal itu telah menyinggung lebih dari 1,5 miliar Muslim atas penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad di Prancis.

El-Sisi juga dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan atau terorisme dari siapapun atas nama membela agama, simbol atau ikon agama, lansir Reuters, Rabu (28/10/2020).

“Kami juga punya hak," kata Abdel Fattah El Sisi.

"Kami berhak atas perasaan kami untuk tidak disakiti dan agar nilai-nilai kami tidak disakiti, ”katanya dalam pidato memperingati hari lahir Nabi Muhammad yang disiarkan televisi..

“Jika beberapa orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran mereka, saya membayangkan, ini harus dihentikan.

Sang presiden menegaskan hal itu telah menyinggung perasaan lebih dari 1,5 miliar Muslim di Dunia.

Sebelumnya,  Perancis mulai resah atas meluasnya seruan untuk memboikot produk dari negara tersebut yang dinilai telah menghina Nabi Muhammad SAW lewat penayangan kartun.

Umat Islam di Timur Tengah bersatu memboikot produk Perancis.

Hal ini membuat Perancis meminta agar boikot terhadap produknya diakhiri.

Perancis mendesak negara-negara Timur Tengah untuk megakhiri seruan boikot mereka terhadap barang-barang produksi Perancis.

Boikot ini sebagai bentuk protes terhadap pembelaan Presiden Emmanuel Macron untuk menayangkan kartun Nabi Muhammad SAW.

Kementerian luar negeri Perancis mengatakan bahwa sedang terjadi seruan "tak berdasar" untuk memboikot barang-barang Perancis yang "didorong oleh minoritas radikal".

Melansir BBC pada Senin (26/10/2020), produk Perancis telah dihapus dari beberapa toko di Kuwait, Yordania, dan Qatar.

Sementara, protes terhadap pernyataan Macron yang menyinggung Muslim telah terlihat di Libya, Suriah, dan Jalur Gaza.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved