Wagub Nae Soi Promosi Kelor, Misi Dagang Jatim dan NTT
Pemprov NTT meresmikan kerjasama dengan Pemprov Jawa Timur dalam kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur
"Bukan tidak mungkin polanya kami berinvestasi untuk kemudian membangun suplai C atau rantai pasok sehingga produksi industrialisasi terjadi di NTT tetapi bisa meningkatkan juga perdagangan di Jatim," lanjut Emil.
Ia mengatakan, ini merupakan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan benar-benar mendorong terjadinya perdagangan antara NTT dan Jatim. Menurut Emil sudah saatnya Indonesia wilayah Timur juga akan menjadi akselerator lokomotif kemajuan ekonomi Indonesia.
"Kenapa sinergi jadi penting? Kalau kita bicara mengenai kapal, tol laut tidak bisa efektif kalau tidak ada muatan balik. Jadi kita tidak bisa bicara Jawa timur jual apa tanpa berpikir beli apa. Kami mencita-citakan untuk menjadi HAP atau pusat perdagangan. Saat ini kurang lebih seperlima perdagangan di Indonesia dihasilkan Jawa Timur," ujarnya.
"Nah, bagaimana kemudian kami bisa menjadi jembatan dari timur ke barat. Di internal, intra pulau Jawa sudah ada tol dari Surabaya ke Jakarta. Mmudah-mudahan kalau misalnya kita ngirim barang ke Surabaya itu bisa menguasai pasar Jawa Tengah dan Jakarta. Ini yang kita dorong," sambung Emil.
"Maka kami juga berpikir tidak hanya bagaimana kita menjual tetapi juga bagaimana kita menfasilitasi dari NTT bisa jual ke daerah Jawa Timur. Kerjasama kuncinya kepercayaan (trust). Kalau kita sudah membangun kepercayaan akan semakin baik. Misi dagang dan investasi bisa terpad," tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Addin mengatakan, kerjasama ini merupakan dukungan yang luar biasa bagi para pelaku UKM.
"Dukungannya sangat luar biasa. Karena sudah ada MoU tadi Wakil Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur NTT langsung memberikan pengarahan ke kita. Silakan langsung berinteraksi dan harapannya setiap bulan selalu meningkat, sehingga misi dagang ini tidak berhenti sampai di sini," kata Addin.
Dari Kabupaten Ponorogo, Addin membawa empat pelaku usaha untuk mewakili Jawa Timur dalam kegiatan tersebut. Ada yang membawa bibit jagung, kedelai, dan ornamen. Addin juga mengakui, kerjasama ini memudahkan ijin baginpara pelaku usaha yang mau memasukkan dagangannya ke pulau lain. "Kalau kami selama ini untuk memasukkan produk antar pulau kan kesulitan karena juga terkait perizinan dan lain sebagainya. Ini ada kemudahan karena sudah ada MoU," ujarnya. (cr4)