Pakai Masker Tak Sebabkan Napas Sesak Bahkan Masker Kain 3 Lapis, Cara Pakai Masker yang Benar
Dokter David, masker yang dibuat tidak akan menyebabkan napas menjadi sesak apalagi menggunakan masker kain.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM - Ada banyak orang yang mengatakan kalau menggunakan masker maka dia akan susah bernapas, napas menjadi sesak.
Benarkah kalau menggunakan masker maka napas menjadi sesak? Pertanyaan ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan pembicara Dokter David Santosa,SpPD dan dr Yaditta Mirdania SpPD dan moderator Agus Sape, editor Pos Kupang, anggapan bahwa menggunakan masker maka napas menjadi sesak juga dibahas.
FGD dengan tema Mar' Su Pake Masker Demi Kotong Pung Keselamatan yang diselenggarakan Pos Kupang, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Lantai dua Pos Kupang, Senin 26 Oktober 2020 Petang
Menurut dr David, masker yang dibuat tidak akan menyebabkan napas menjadi sesak apalagi menggunakan masker kain.
"Tidak benar kalau napas menjadi sesak, itu hanya perasaan saja. Bahkan penggunaan masker N95 saja tidak membuat napas menjadi sesak. Apalagi masker kain. Secara objektif tidak kekurangan oksigen jika menggunakan masker kain. Karena itu tetap tertib menggunakan masker," katanya
Baca juga: Jangan Ada Lagi Orang Tua Kena Covid-19 dari Anak yang Tak Tertib Pakai Masker,Transmisi Lokal Naik
Baca juga: Cara Mengenakan Masker Dengan Baik dan Benar Agar Mencegah Penularan Covid-19
Dokter David mengungkapkan masker yang baik dan ideal dalam masa pandemi ini khususnya masker kain adalah masker yang ada tiga lapisan.
Drr Yaditta menambahkan, di bagian paling dalam menggunakan baik yang bisa menyerap air, keringat sehingga saat bicara air liur tidak keluar sedangkan bagian paling luar menggunakan kain yang tidak bisa ditembus oleh air .
Saat ini masker dari kain scuba sudah dilarang karena bisa ditembusi. "Memang masker scuba itu mudah tapi tidak boleh dipakai," kata dr Yaditta
Baca juga: Update Kasus Covid-19 26 Oktober 2020: Kasus Baru 3.222, Total Terkonfirmasi Positif 392.934 Orang
Baca juga: Lagi, Pemda Nagekeo Dapat Insentif Covid dari Pemerintah Pusat Sebesar 8 Miliar
Mengenai penggunaan masker, baik dr Yaditta maupun dr David mengungkapkan maksimal jangka waktu menggunakan masker kain adalah empat jam. Apabila sudah basah maka sebaiknya diganti.
"Ada baiknya memiliki masker kain lebih dari satu karena bisa diganti apabila sudah basah dan kotor," ungkap Dr David.
Dia menambahkan, masker kain setelah dicuci bisa dipakai lagi dan sebaiknya mencuci masker kain, ata dr Yaditta adalah menggunakan air panas dan sabun.
Cara melepas masker juga harus berhati-hati. Pertama adalah melepas masker dengan melepas dari tali, jangan dipegang di bagian paling depan karena di bagian depan itu virus bisa ada di situ.
Sebelum melepas, cuci tangan lebih dulu dengan sabun atau dengan hand sanitizer. Kemudian lepas masker dan masukan masker ke dalam plastik yang ada klip.
setelah itu, jika ingin memakai masker lagi maka cuci tangan dengan sabun dan air atau dengan hand sanitizer baru menggunakan masker yang baru.
Baca juga: 36 Pasien Covid-19 di Manggarai Sedang Dirawat, 29 Sudah Sembuh
Baca juga: Anggota Kompi Senapan C Raider Khusus 744/SYB Terkonfirmasi Positif Covid-19
Bagi yang menggunakan masker medis, jika ingin membuang masker maka sebaiknya dimasukan ke dalam plastik baru dibuang.
Satu hal yang harus diingat adalah kalau sudah menggunakan masker maka jangan buka masker baru pakai lagi karena kalau buka tutup masker itu sia-sia. Buka masker kalau memang benar-benar dibutuhkan apalagi dengan banyak orang, dianjurkan untuk tidak melepas masker.
Menggunakan masker, kata dr David, juga harus benar, masker harus menutup sampai hidung, jangan sampai pakai masker tapi masker hanya di dagu saja.
Dalam FGD itu juga ada pertanyaan, jika seseorang menggunakan mobil, efektifkah dia menggunakan masker, padahal dengan mobil sendiri
Baik dr David maupun dr Yaditta mengatakan kalau dengan mobil pribadi dan seorang diri maka penggunaan masker tidak efektif tapi disarankan untuk tetap menggunakan masker. "Apalagi kalau ada banyak orang yang di dalam mobil maka wajib menggunakan masker.
Begitu juga jika menggunakan transportasi seperti grab. "Sopir wajib menggunakan masker karena dia tidak tahu apakah penumpang itu positif Covid-19 atau tidak karena itu wajib. Demikian juga penumpang wajib menggunakan masker di dalam mobil walaupun penumpang hanya dia sendiri. karena bisa saja ada orang yang sebelum dia naik dan terkena covid-19," ujarnya

Mengenai penyebaran Covid-19, dr David mengatakan, jika malaria disebarkan oleh nyamuk maka Covid-19 disebarkan melalui manusia.
"Yang bertanggung jawab dalam penyebaran Covid-19 adalah manusia karena itu kalau kita tidak patuh jalankan 3M maka akan banyak yang terkena Covid-19. Apalagi tidak pakai masker lalu cium hidung, pegang-pegang maka semakin rentan," katanya
Dalam penyebaran Covid-19 maka manusia yang menjadi agen. "Ngomong kencang, bersin melalui air liur bisa menyebar ke mana-mana, virus itu bisa menempel ke mana-mana di segala tempat kemudian ada yang pegang kena virus sehingga bisa tertulra. Itu sebabmua pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak itu sangat penting," katanya
Sementara dr Yaditta Mirdania Sp.PD mengungkapkan saat kumpul-kumpul harus tetap menggunakan masker. "Jangan karena merasa dekat dan baik lalu buka masker. Ini justru beresiko karena kita tida k tahu siapa diantara kita yang positif Covid-19 apalagi jika tanpa gejala," katanya
Karena itu, sebaiknya selalu menggunakan masker. "Anggap saja kita positif dan bisa tularkan kepada orang lain sehingga kita pakai masker, untuk melindungi diri sendiri dan juga orang sekitar kita," katanya.
Dr Yaditta yang bertugas di RS SK Lerik ini mengatakan, daya tahan tubuh setiap orang itu berbeda-beda karena itu ada yang positif tapi tanpa gejala sehingga orang itu merasa biasa -biasa saja, tetapi dia bisa menularkan kepada orang lain yang daya tahan tubuhnya tidak sekuat orang lain dan rentan.
Apalagi anak muda, dengan daya tahan tubuh yang sehat bisa kena Covid-19 tanpa gejala, lalu jalan ke mana-mana tidak pakai masker maka orang disekitarnya bisa kena.
"Pulang ke rumah, ada orang tua yang kondisi daya tahan tubuhnya menurun maka dia bisa menularkan kepada orang tua akibat tidak patuh menggunakan masker," kata dr Yaditta.
Anak tularkan Covid-19 pada orang tua itu bukan hanya dalam cerita tapi sungguh-sungguh terjadi. Dr David mengatakan ada pasiennya di RS Siloam dimana orang tua terkena dari anak yang tidak ada gejala.