Dulu Sebut Indonesia Penjahat Kemanusiaan, Kini Beri Pujian Setinggi Langit, Ada Apa Timor Leste?

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.

Editor: Frans Krowin
Zika Zakiya via intisari
Mantan perdana menteri Timor Leste, Mari Alkatiri selepas bersembahyang Idul Fitri bersama rombongan 

Alkatiri mengatakan, kebutuhan paling mendesak bagi Timor Leste adalah investasi pemerintah dalam infrastruktur publik, seperti pendidikan dan kesehatan, dan pengeluaran untuk kebutuhan hidup dasar, seperti perumahan masyarakat dan air bersih.

Untuk diketahui, hampir setengah dari 1,2 juta penduduk Timor Leste masih hidup dalam kemiskinan,

“Ini adalah negara berusia 16 tahun. Kita masih perlu membangun bangsa; Kita perlu perkuat pondasi bangsa, kelembagaan, pondasi politik, semua orang perlu ikut berusaha,” ujarnya.

Tak Akan Lupa Jasa Soeharto

Penyerbuan dan pendudukan Timor Leste dilakukan tahun 1975 saat Indonesia masih dipimpin Presiden Soeharto

Tidak saja menginvasi, pemerintahan era Seoharto juga membangu  negara itu agar tidak tertinggal dari provinsi lain di Indoneisa setelah wilayah itu menjadi provinsi termuda dengan nama Timor Timur

Indonesia bukan satu-satunya negara yang pernah menduduki Timor Leste.

Sebelum Indonesia menginvasi Timor Leste di tahun 1975, Portugal lebih dulu menjajah wilayah tersebut bahkan selama ratusan tahun.

Meski begitu, kenangan kelam rakyat Timor Leste terkait invasi Indonesia dan tahun-tahun setelahnya mungkin tidak pernah akan hilang.

Di mata Timor Leste , Indonesia tetap merupakan negara yang memberikan kesengsaraan pada mereka.

Selama 24 tahun pendudukan Timor Leste oleh Indonesia diyakini ribuan orang menjadi korbannya.

Konflik, kelaparan, hingga penyakit merupakan hal yang disebut melatarbelakangi keinginan Timor Leste untuk melepaskan diri dari Indonesia.

Invasi Timor Leste oleh Indonesia sendiri terjadi di masa pemerintahan Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Salah satu sudut Kota Dili,Timor Lestedengan latar belakang laut lepas dan patung Cristo Rei atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kristus Raja.
Salah satu sudut Kota Dili,Timor Lestedengan latar belakang laut lepas dan patung Cristo Rei atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kristus Raja. ((Kompas.com))

Tindakan Soeharto itu disebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat, terungkap melalui dokumen rahasia yang dirilis usai Timor Leste merdeka.

Kekhawatiran bahwa ideologi komunis dapat masuk ke Indonesia melalui Timor Leste setelah terjadi di Vietnam , dirasakan oleh AS maupun pemerintah Indonesia saat itu.

Mendapat dukungan tersebut, tanpa ragu lagi Soeharto melancarkan invasi Timor Leste pada 7 Desember 1975.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved