Berita Rocky Gerung
Bandingkan Jokowi dengan Habib Rizieq Shihab, Rocky Gerung Sebut Sebut Siapa Lebih Pancasilais
Rocky Gerung secara blak-blakan membandingkan Jokowi dengan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab
Bandingkan Jokowi dengan Habib Rizieq Shihab, Rocky Gerung Sebut Sebut Siapa Lebih Pancasilais
POS-KUPANG.COM - Pengamat politik Rocky Gerung terang-terangan sebut Habib Rizieq Shihab lebih pancasila ketimbang Jokowi.
Rocky Gerung secara blak-blakan membandingkan Jokowi dengan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Hal itu ia sampaikan kala menjadi tamu undangan di program Mata Najwa edisi Rabu, 21 Oktober 2020.
Perlu diketahui, program dengan nama episode "Sampai di Mana" itu memang membahas tahun pertama era kepemimpinan Jokowi bersama Maruf Amin.
Selain Rocky Gerung, ada anggota DPR fraksi PKS Mardani Ali Sera, dan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas Feri Amsari.
Lalu, Najwa Shihab juga turut mendatangkan tamu anggota DPR fraksi PDI Perjuangan Aria Bima, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan, politikus Nasdem Irma Suryani Chaniago dari jarak jauh
Mulai dari pandemi hingga masalah demokrasi di tahun pertama Jokowi-Maruf Amin pun turut dibahas dalam acara ini.
Menurut Rocky, label anti-Pancasila untuk Habib Rizieq tidak sesuai.
Baginya, Habib Rizieq justru lebih pancasilais ketimbang Presiden Jokowi.
"Bahkan dia (Habib Rizieq) lebih mengerti isi itu (Pancasila) dibandingkan Presiden Jokowi karena dia menulis tesis tentang itu, kan?"
"Jadi semua parameter yang dipasangkan pada Habib Rizieq berbalik menjadi ukuran pada rezim ini," ujar Rocky Gerung seperti dikutip dari kanal Najwa Shihab, Kamis 22 Oktober 2020.
"Lebih pancasilais mana, Habib Rizieq, yang berusaha menghadirkan keadilan sosial, atau Presiden Jokowi, yang menghasilkan Undang-undang Omnibus Law yang tidak berpihak kepada rakyat?" tanyanya.
Rocky gerung juga menggunakan istilah "kleptokrat" alias pihak-pihak yang terlibat dalam kleptokrasi atau "pemerintahan para pencuri" saat mengomentari soal UU Cipta Kerja.