Rudi Rohi Soroti Persoalan Air Bersih dan Sampah di Kota Kupang
mengenai masalah politik, ekonomi, dan penerangan cukup baik. Karena rata-rata kepuasan masyarakat berada diatas 60%.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Rudi Rodi Soroti Persoalan Air Bersih dan Sampah di Kota Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG--Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Rudi Rohi mengatakan, survei "Persepsi Publik Terhadap Kinerja Pemerintah Kota Kupang Tiga Tahun Terakhir", sangat menarik. Pasalnya beberapa hasil survei tersebut mengonfirmasi sejumlah persoalan yang ada di Kota Kupang.
"Kendati begitu, saya juga harus mengapresiasi beberapa hal sebagai hasil survei mengenai kepuasan masyarakat di beberapa isu," ujarnya pada momen penyampaian hasil survei yang dilakukan Prodi Ilmu Politik FISIP Undana Kupang yang disiarkan secara melalui halaman Facebook Pos Kupang dan kanal YouTube Pos Kupang, Jumat, 23/10/2020.
Secara umum, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Jefri Riwu Kore-dr. Herman Man, mengenai masalah politik, ekonomi, dan penerangan cukup baik. Karena rata-rata kepuasan masyarakat berada diatas 60%.
Namun, lanjut Dr. Rudi, hal yang menarik adalah masyarakat memberikan catatan atau rapor merah atas beberapa isu kepada Pemerintah Kota Kupang.
Ia menambahkan, jika dicermati dari 20 isu masalah Kota Kupang yang mengemuka, ada 9 atau 10 isu yang cukup urgen yang mana belum ada perubahan signifikan dari pemerintahan sebelumnya hingga saat ini.
"Saya ambil contoh misalnya air bersih. Air bersih sampai hari ini menjadi masalah yang luar biasa. Saya tidak tahu kebijakan atau rencana strategis yang diterapkan oleh kepemimpinan (pemerintah) Kota hari ini dalam menyelesaikan persoalan air bersih," ungkapnya.
Rudi menilai, persoalan air bersih tidak tersentuh sama sekali dan bahkan menimbulkan masalah-masalah yang lain di Kota Kupang.
Persoalan air bersih tersebut kemudian memunculkan bisnis-bisnis baru dalam bentuk air tangki yang tidak memiliki regulasi atau pengaturan dan sistem yang jelas oleh pemerintah Kota Kupang.
Bahkan, tuturnya, kecelakaan lalu-lintas bisnis mobil tangki air memakan korban dalam beberapa waktu terakhir ini.
Selain itu, bisnis mobil tangki air ini, kemudian secara tidak langsung merusak infrastruktur jalan tanpa mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Kupang.
"Jadi saya hanya mau bilang begini. Dari persoalan air bersih, yang distribusinya tidak terurus dengan baik, yang ketersediaannya tidak terjamin dengan baik, lalu tida diperhatikan dengan baik oleh Pemerintah Kota Kupang, lalu dia menimbulkan efen terhadap hal-hal atau masalah-masalah yang baru," jelas Rudi.
Persoalan-persoalan baru yang muncul akibat masalah air bersih ini bagi Rudi tidak boleh dipandang sebelah mata.
Persoalan lain yang muncul yakni mengenai harga air. Jika tata kelolah air bersih dapat diatasi dengan baik maka, warga Kota Kupang bisa menjangkau air bersih dengan harga lebih murah antara 30% hingga 40%.
Tetapi hari ini karena air bersih itu tidak dikelolah dengan baik, maka warga Kota Kupang membayar antara 30% hingga 40%.