Rudi Rohi Soroti Persoalan Air Bersih dan Sampah di Kota Kupang

mengenai masalah politik, ekonomi, dan penerangan cukup baik. Karena rata-rata kepuasan masyarakat berada diatas 60%.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG Tim riset Prodi Ilmu Politik FISIP Undana mengungkap hasil riset terkait kinerja Pemerintah Kota Kupang dalam tiga tahun terakhir saat Ngobrol Asyik di Pos Kupang pada Jumat (23/10). 

Selain masalah air bersih, ada juga masalah lain yang mendapat rapor merah yakni persoalan sampah di Kota Kupang.

"Coba teman-teman jalan keliling kota dan melihat, sampah itu merusak pemandangan dan aroma kota. Tidak usah jauh-jauh teman-teman ke Taman Nostalgia dan melihat sampah yang dengan kokoh dan gagahnya di samping joging track," umbar Rudi.

 Menurutnya, hal ini tidak masuk dalam logika estetika kota. Persoalan sampah dilihat tidak memiliki sistem dan regulasi yang cukup modern.

 Lebih lanjut dikatakan Rudi masalah sampah saat ini  masih sangat konvensional. Karena masih tergantung pada tempat sampah yang menampung dan diangkut oleh mobil dan dibuang ke TPA.

Baca juga: Di Belu Tambah Satu Orang Terkonfirmasi Covid-19

Baca juga: Rayakan Hut ke-3 Motor Kupang Max Owners Hari Ini Mulai Touring

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Hal 130-136 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 6 Gerakan Pencak Silat

Baca juga: Kunjungi Dekranasda NTT, Menteri Koperasi : Kalah Orang Jakarta

"Celakanya, di titik pembuangan akhir, tidak ada sebuah sistem yang bekerja. Jadi seolah-olah sampah itu kemudian hanya ditumpuk begitu saja," tukasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved