Kampus Stikom Uyelindo Kupang Lakukan Pra Kuliah Bagi Mahasiswa Non ITE
awal perkuliahan bagi siswa-siswi non ITE diberikan pra kuliah. Supaya mahasiswa yang dari umum bisa sama seperti mahasiswa dari SMK.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Kekurangan dari pembelajaran daring yaitu, persediaan paket data mahasiswa harus cukup, memiliki HP yang cukup baik dan harus dua HP atau laptop. Apalagi mata kuliah pratikum, HP yang satu digunakan untuk Zoom dan yang satunya lagi dipakai untuk mempraktekan.
Apakah program ini akan diberlakukan terus sesudah Pandemi Covid-19 ini?
Menurut saya apabila dilihat dari kebijakan kemendikbud berkaitan dengan kampus merdeka, merdeka belajar, untuk kedepannya bisa seperti ini. Namun harus lakukan terus menerus supaya dapat beradaptasi dan menemukan gaya pembelajaran onlinenya seperti ini.
Tapi apakah ada kemungkinan untuk dilanjutkan program pembelajaran ini?
Secara sistim dapat dilanjutkan. Tetapi hanya bisa online dengan standar akreditasi. Sehingga takutnya, apabila nanti di akreditasi masih membutuhkan kertas asensi, sedangkan sudah lakukan pembelajaran online.
Apakah program pembelajaran yang sudah berjalan selama satu semester ini, pengaruh tidak terhadap mutu dari mahasiswa?
Pengaruh dari pembelajaran ini pasti ada. Tetapi ada mahasiswa yang masih mempertahankan prestasinya, dan ada mahasiswa lain karena faktor paket data, maka memgalami penurunan. Namun secara umum tetap sama, tidak mengalami anjlok, hanya untuk mahasiswa baru yang masih butuh penyesuaian, karena awal masuk langsung dengan online.
Apakah terganggu dengan sistem pembelajaran saat ini pak?
Untuk kampus kami mengalami kenaikan, karena ada beberapa mahasiswa yang awalnya ingin lanjut kuliahnya di jawa, namun karena pandemi Covid-19 ini, maka lanjutkan perkuliahannya di kampus Stikom.
Sekarang untuk semua prodi di kampus Stikom sudaj terakreditasi B dan juga institusinya, sehingga ingin kuliah dimana pun juga tetap sama.
Tahun ini Kampus Stikom Uyelindo Kupang yang mendapatkan dua hibah, pertama itu mendapatkan kampus merdeka, merdeka belajar untuk mendesain kurikulum nanti. Kedua, regulasi pembelajaran langsung. Jadi, kampus Stikom sebagai perguruan tinggi di 3T, kami bermitra dengan Universitas Katolik Admajaya Jakarta.
Baca juga: Terus Meningkat Tajam, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Manggarai Bertambah 10 Orang
Baca juga: TERUNGKAP Misteri Kematian Kerabat Presiden Jokowi, Dibunuh dengan Keji, Mobil Dibakar untuk Ini!
Baca juga: 413 Rumah Layak Huni di Manggarai Akan Selesai Dibangun Desember 2020
Jadi minggu depan sudah kick off denga 150 mahasiswa yang akan diajarkan oleh dosen-dosen dari Admajaya Jakarta, dan sekita 8 atau 10 mata kuliah yang akan diajarkan dari Admajaya sekaligus penilaiannya. Sehingga mahasiswa akan menikmati kuliah seperti di Jakarta, padahal kuliahnya di Kupang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)