Kampus Stikom Uyelindo Kupang Lakukan Pra Kuliah Bagi Mahasiswa Non ITE
awal perkuliahan bagi siswa-siswi non ITE diberikan pra kuliah. Supaya mahasiswa yang dari umum bisa sama seperti mahasiswa dari SMK.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Kampus Stikom Uyelindo Kupang Lakukan Pra Kuliah Bagi Mahasiswa Non ITE
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Teknik Komputer (Stikom) Uyelindo Kupang terapkan lakukan proses pra kuliah bagi mahasiswa non ITE.
Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marianus Ignasius J. Lamabelawa, M.Cs dalam acara Talk Shaw Ngobrol Asyk Pos Kupang, Kamis (22/10) mengatakan bahwa, sekalipun kampus ITE, tetapi untuk mahasiswa inputannya masih beragam, ada mahasiswa dari SMK dan umum, sehingga di awal perkuliahan bagi siswa-siswi non ITE diberikan pra kuliah. Supaya mahasiswa yang dari umum bisa sama seperti mahasiswa dari SMK.
Kampus Stikom sebagai Kampus ITE. Apakah sebelum menerapkan pembelajaran daring, dosen dan mahasiswa sudah dibekali dengan ITE?
Sekalipun kampus ITE, tetapi untuk mahasiswa inputannya masih beragam, ada mahasiswa dari SMK dan umum, sehingga di awal perkuliahan bagi siswa-siswi non ITE diberikan pra kuliah. Supaya mahasiswa yang dari umum bisa sama seperti mahasiswa dari SMK.
Program pra kuliahnya berapa lama pak?
Pra kuliahnya selama satu minggu. Supaya bisa operasikan word, excel dan internet disertai dengan pengenalan perkuliahan daring, sehingga semua dasar di kampus itu diperkenalkan dan mahasiswanya tahu, maka ke depan iya bisa mengerjakan tugas-tugas yang dikirim dosen melalui daring. Jadi, literasi dasar bagi mahasiswa.
Untuk dosen di Kampus Stikom Uyelindo sendiri, 80 persen basicnya ITE. Jadi, kalau dosen mata kuliah umum yang belum tahu, dia bisa mengikuti (terinfluen dari dosen mata kuliah seperti agama, bahasa inggris dan lain-lain. Karena wajib untuk tahu, makanya dosen harua belajar juga.
Untuk mahasiswa semester awal perlu diberikan pengenalan dan pengetahuan dasar-dasar di kampus. Namun untuk mahasiswa semester tiga ke atas sudah mahir dalam mengoperasi ITE.
Dalam proses perkuliahan Daring, apabila terjadi gangguan seperti, data habis atau jaringan eror, bagaimana cara mengatasinya?
Kami mempunyai dua plan, pertama, sebelum memulai pembelajaran, materinya harus dikirim ke google class room file presentasi, videonya dan setelah itu diadakan asinkronous seperti Zoom. Tetapi awalnya sudah diperingatkan terlebih dahulu apabila sebelum mengajar, dosennya harus menyampaikan. Plan kedua, apabila jaringannya eror tidak perluh panik, karena bisa membuka file presentasinya di google class room, bertanya melalui aplikasi itu, supaya tidak tertinggal, dan biasanya live youtube, jadi, kapan pun mereka dapat menontonnya.
Berarti awalnya sudah disosialisasikan ?
Awalnya sudah disosialisakan, tapi dari mahasiswa yang merespon beragam.
Apa keunggulan dari sistem pembelajaran online dengan sistim pembelajaran tatap muka di Stikom?
Keunggulan dari program pembelajaran daring ini yaitu mengurangi kertas dan semua materi yang dibahas terekam. Jadi, apabila mahasiswa yang sedang mengikuti, tapi ada kesibukan lain, maka mahasiswanya dapat membuka untuk menontonya kembali. Namun apabila pembelajaran tatap muka, apabila mahasiswa yang tidak serius mengikuti perkuliahan, maka dengan sendirinya akan tertinggal bahan kuliah karena tidak terekam.
Kekurangan dari pembelajaran daring yaitu, persediaan paket data mahasiswa harus cukup, memiliki HP yang cukup baik dan harus dua HP atau laptop. Apalagi mata kuliah pratikum, HP yang satu digunakan untuk Zoom dan yang satunya lagi dipakai untuk mempraktekan.
Apakah program ini akan diberlakukan terus sesudah Pandemi Covid-19 ini?
Menurut saya apabila dilihat dari kebijakan kemendikbud berkaitan dengan kampus merdeka, merdeka belajar, untuk kedepannya bisa seperti ini. Namun harus lakukan terus menerus supaya dapat beradaptasi dan menemukan gaya pembelajaran onlinenya seperti ini.
Tapi apakah ada kemungkinan untuk dilanjutkan program pembelajaran ini?
Secara sistim dapat dilanjutkan. Tetapi hanya bisa online dengan standar akreditasi. Sehingga takutnya, apabila nanti di akreditasi masih membutuhkan kertas asensi, sedangkan sudah lakukan pembelajaran online.
Apakah program pembelajaran yang sudah berjalan selama satu semester ini, pengaruh tidak terhadap mutu dari mahasiswa?
Pengaruh dari pembelajaran ini pasti ada. Tetapi ada mahasiswa yang masih mempertahankan prestasinya, dan ada mahasiswa lain karena faktor paket data, maka memgalami penurunan. Namun secara umum tetap sama, tidak mengalami anjlok, hanya untuk mahasiswa baru yang masih butuh penyesuaian, karena awal masuk langsung dengan online.
Apakah terganggu dengan sistem pembelajaran saat ini pak?
Untuk kampus kami mengalami kenaikan, karena ada beberapa mahasiswa yang awalnya ingin lanjut kuliahnya di jawa, namun karena pandemi Covid-19 ini, maka lanjutkan perkuliahannya di kampus Stikom.
Sekarang untuk semua prodi di kampus Stikom sudaj terakreditasi B dan juga institusinya, sehingga ingin kuliah dimana pun juga tetap sama.
Tahun ini Kampus Stikom Uyelindo Kupang yang mendapatkan dua hibah, pertama itu mendapatkan kampus merdeka, merdeka belajar untuk mendesain kurikulum nanti. Kedua, regulasi pembelajaran langsung. Jadi, kampus Stikom sebagai perguruan tinggi di 3T, kami bermitra dengan Universitas Katolik Admajaya Jakarta.
Baca juga: Terus Meningkat Tajam, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Manggarai Bertambah 10 Orang
Baca juga: TERUNGKAP Misteri Kematian Kerabat Presiden Jokowi, Dibunuh dengan Keji, Mobil Dibakar untuk Ini!
Baca juga: 413 Rumah Layak Huni di Manggarai Akan Selesai Dibangun Desember 2020
Jadi minggu depan sudah kick off denga 150 mahasiswa yang akan diajarkan oleh dosen-dosen dari Admajaya Jakarta, dan sekita 8 atau 10 mata kuliah yang akan diajarkan dari Admajaya sekaligus penilaiannya. Sehingga mahasiswa akan menikmati kuliah seperti di Jakarta, padahal kuliahnya di Kupang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)