Berita Timor Leste

42 Persen Warga Timor Leste Hidup dalam Kemiskinan, Tingkat Kelaparan di Bumi Lorosae Mengkuatirkan

Lepas dari Indonesia, kondisi Timor Leste memprihatinkan. Sebanyak 42 Persen Warga Timor Leste hidup dalam kemiskinan, tingkat kelaparan mengkuatirkan

Editor: Adiana Ahmad
screenshot newshub.co.nz
Warga Timor Leste mengais sampah 

tribunnews

tribunnews
Tampak pemandangan warga mengais di antara tumpukan sampah di kawasan kumuh di Dili, Timor Leste seperti dikutip dari newshub-co-nz (screenshot newshub.co.nz)

"Hari ini kami memiliki kemerdekaan tetapi kami tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya perdamaian dan stabilitas."

Sekitar 42 persen orang Timor hidup dalam kemiskinan dan orang-orang yang mengais-ngais sampah adalah di antara yang paling putus asa.

Tahun 2020 ini menandai 18 tahun sejak Timor-Leste memperoleh kemerdekaannya setelah 25 tahun pendudukan Indonesia yang mereka anggap menindas.

Sejak itu, para pemimpinnya telah menyatukan demokrasi yang stabil dan menyalurkan listrik ke desa-desa terpencil.

Tetapi mereka telah berjuang untuk mengurangi kemiskinan yang meluas di antara 1,1 juta orang Timor Leste.

Uang - atau kekurangannya - bukanlah masalahnya. Timor-Leste telah diberkati dengan cadangan minyak dan gas.

Tapi mereka sekarang hampir habis - dan pendapatan yang mereka hasilkan akan hilang dalam 10 tahun ke depan karena pemerintah memompa sebagian besar uang yang dihasilkan dari minyak bumi ke skema pembangunan besar.

Pemerintah telah menghabiskan sekitar $ 300 juta untuk Proyek Tasi Mane - proyek infrastruktur minyak bumi di barat daya negara itu.

Baca juga: Inilah Kekayaan yangJadi TumpuanRakyat Timor Leste,Greater Sunrise LadangMinyak Miliaran Dolar Itu?

Selain Proyek Tasi Mane, pemerintah memompa ratusan juta untuk mengembangkan daerah kantong yang disebut Oecusse dan mengubahnya menjadi zona ekonomi khusus yang diharapkan dapat menarik investasi asing.

Sekali lagi, ini terbukti kontroversial karena rencana keuangannya tidak jelas.

Tetapi pemerintah mengatakan proyek-proyek besar ini diperlukan dan uang tidak akan habis.

"Orang mengira uang akan habis dalam waktu 10 tahun, tapi ini hanya prediksi," kata politisi Timor-Leste Estanislau da Silva.

"Kami sedang mengembangkan ekonomi dan saya tidak berpikir bahwa kami akan ditinggalkan dengan tangan kosong dalam waktu 10 tahun. Dan ini adalah taruhan terbaik yang kami lakukan saat ini untuk mendiversifikasi ekonomi kami."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved