Breaking News

Rakyat Timor Leste kini Nyesal Pisah dari NKRI,Kekayaan Akan Habis:Kami Tidak Memiliki Apa-apa Lagi

Timor Leste semasa menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan nama Timor Timur dimanjakan oleh pemerintahan orde baru pimpinan Soeh

Editor: Alfred Dama
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999 

Sekali lagi, ini terbukti kontroversial karena rencana keuangannya tidak jelas.

Pemerintah mengatakan proyek-proyek besar ini diperlukan, dan uang kami tidak akan habis.

"Tetapi orang mengira uang akan habis dalam waktu 10 tahun, tapi ini hanya prediksi," kata politisi Timor-Leste Estanislau da Silva.

* Ditutupi Mati-matian

Hidup dalam konflik, kelaparan, hingga penyakit, disebut merupakan hal yang melatarbelakangi keinginan rakyat Timor Leste untuk lepas dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.

Kondisi memprihatinkan itu disebut terjadi selama pendudukan Indonesia.

Seperti diketahui, Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia setelah invasi tahun 1975, kemudian melepaskan diri tahun 1999. Ternyata pada tahun 1977, sebuah laporan nyaris 'mempercepat' lepasnya Timor Leste dari Indonesia.

Melansir artikel The Diplomat (7/3/2018), ditulis Peter Job, seorang profesor dan aktivis untuk Timor Leste, bahwa tahun 1977 terdapat sebuah laporan yang menguraikan pelanggaran berat hak asasi manusia di Timor Leste, disebut sebagai Laporan Dunn.

Baca juga: Australia Datang Bak Pahlawan Saat Timor Leste Merdeka, Awalnya Dukung Indonesia Gempur Timor Leste

Namun, diungkapkan Peter Job, laporan itu coba dikubur oleh negara tetangga Timor Leste, Australia.

Saat itu, di Australia, hubungan dengan Orde Baru Soeharto dianggap penting untuk agenda kebijakan luar negeri pemerintah Fraser.

Setelah penyatuan Vietnam dan jatuhnya Laos dan Kamboja ke dalam rezim Marxis pada tahun 1975, pemerintah Fraser memandang dukungan untuk rezim anti-komunis pro-Barat di wilayah tersebut sebagai hal yang vital.

Sasaran ini juga sangat didorong oleh Amerika Serikat.

Pemerintah Fraser juga melihat Indonesia sebagai pusat dari tujuannya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN dan dengan
kawasan Asia yang lebih luas.

Keinginan untuk merundingkan kesepakatan untuk memungkinkan eksploitasi sumber daya minyak Laut Timor juga memberikan dorongan lebih
lanjut untuk posisi tersebut.

Sumber: Grid.ID
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved