Nasib Timor Leste Dulu dan Sekarang, Ingin Merdeka Supaya Makmur Tapi Nyatanya Rakyat Makin Sengsara

Secara regional-meliputi Asia Selatan, Timur dan Tenggara-Timor Leste punya peringkat terburuk, tujuh poin di atas Afghanistan.

Editor: Frans Krowin
Intisari
MENGEJUTKAN Lembaga Timor Leste Ini Ungkap Alasan Australia Dukung Invasi Indonesia ke Bumi Lorosae 

Nasib Timor Leste Dulu dan Sekarang, Ingin Merdeka Supaya Makmur Tapi Nyatanya Rakyat Makin Sengsara

POS KUPANG.COM -- 21 Tahun yang lalu, Negara RDTL (Republica Demokratica Timor Leste) pisah dari Indonesia dan menjadi negara yang berdaulat.

Keinginan menjadi sebuah negara itu, didorong oleh kuatnya kominten para pejuang untuk menjadikan Timor Leste sebagai negara maju dan rakyatnya hidup berkelimpahan, makmur dan sentosa.  

Tapi yang terjadi selama ini justeru berbanding terbalik dengan komitmen para pejuang tersebut.

Setelah menjadi negara merdeka, Timor Leste justeru mengalami guncangan politik yang luar biasa. Kericuhan demi kericuhan tak putus-putusnya melanda negeri tersebut.

Bahkan tindakan penyalahgunaan keuangan negara, tetap saja dilakukan oleh oknum pencuri berdasi di negeri tersebut.

Alhasil, keinginan membangun perekonomian rakyat menjadi morat marit. Pemerintah negara itu seakan membuang handuk karena belum mampu mengangkat harkat hidup masyarakat. 

Belum lagi pengelolaan sumber daya alam sebagai potensi unggulan negeri itu, tak dapat dilakukan sama sekali oleh pemerintahan yang berkuasa.

Bahkan kekayaan minyak dan gas bumi sebagai satu-satunya tumpuan utama negeri itu, justeru dikeruk habis secara diam-diam oleh Australia, negara yang selama ini disebut-sebut sebagai dewa penolong bagi Timor Leste

Terbetik kabar, saat ini minyak bumi dan gas yang terkandung di Laut Timor, hampir habis. Padahal sampai saat ini, masyarakat belum pernah menikmati sedikit pun hasil dari kekayaan yang dibangga-banggakan oleh Timor Leste.

Dan, yang terjadi sekarang adalah Timor Leste bertahan hidup dengan hutang dan belas kasihan negara-negara lain.

Utang negara itu dikabarkan tak terhitung lagi jumlahnya. Bahkan beredar kabar, bahwa Timor Leste saat ini sesungguhnya telah dikuasai oleh China yang tak henti-hentinya menggelontorkan pinjaman ke negara tersebut.

Atas dasar itulah tak sedikit rumor yang berkembang bahwa potensi alam yang terkandung di negara itu sesungguhnya telah digadaikan ke negara-negara lain.

Benar atau tidaknya informasi tersebut, hanya pemerintahan berkuasa-lah yang bisa menjawabnya.

Karena faktanya, saat ini kondisi Timor Leste semakin buruk. Mayoritas rakyat di negara itu kini hidup dalam kemiskinan. Bahkan kelaparan hebat dikabarkan sedang meliliti masyarakat setempat.

Keadaan yang kontras justeru dialami tetangganya, Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur) yang masyarakatnya semakin makmur dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI

Ini menandakan bahwa dulu, Timor Leste yang ngotot menjadi negara merdeka agar rakyatnya hidup lebih makmur, ternyata pemerintahnya tak sanggup mewujudkan itu. 

Dan yang terjadi, adalah di tangan pemerintah yang memimpin negara itu, Timor Leste justeru memasuki fase baru, fase kelaparan sehingga menjadikan Timor Leste sebagai negara termiskin kedua di dunia.

Kabar yang demikian sesungguhnya bukan isapan jempol. Pasalnya, setelah memutuskan untuk merdeka guna menentukan nasibnya sendiri, ekonomi di negara itu tidak mengalami perkembangan sebagaimana yang dicita-citakan.

Bahkan belakangan ini Timor Leste disebut sebagai negara dengan tingkat kelaparan tinggi di dunia.

Kelaparan Terburuk Di Dunia Setelah Gurun Sahara di Afrika

Edisi terbaru Global Hunger Index (Indeks Kelaparan Global) mengatakan Timor Leste mencatat tingkat kelaparan yang 'mengkhawatirkan'.

Situasi tersebut telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam laporan tersebut, Timor Leste merupakan peringkat terburuk kedua di antara 107 negara, setelah Chad.

Chad sendiri merupakan sebuah negara yang terletak di Gurun Sahara di Afrika.

Sebagai akibat dari kondisi wilayahnya yang didominasi oleh padang gurun dan lokasinya yang jauh dari laut, Chad pun memperoleh julukan 'jantung mati Afrika'.

Melansir Macau Business, Rabu (14/10/2020), Timor Leste memperoleh Global Hunger Index 37,6 (maksimum 100, peringkat terburuk)

Laporan tersebut menganggap situasi di negara itu 'mengkhawatirkan'.

Warga Dili mengantri untuk mendapat pelayanan kesehatan
Warga Dili mengantri untuk mendapat pelayanan kesehatan (tangkap layar youtube)

Hal tersebut menjadikan Timor Leste yang terburuk kedua dalam indeks tahun ini di antara negara-negara yang dianalisis.

Dengan menyoroti bahwa situasi di Timor Leste semakin memburuk, penulis laporan menjelaskan

bahwa hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan kerawanan pangan kronis di Timor Leste.

Baca juga: Tak Jelas Liga 1 2020 Kapan Lanjut, Zulkifli Syukur Cs Akan Dipulangkan, Begini Alasan Manajemen PSM

Di antara faktor-faktor tersebut menyoroti produktivitas pertanian yang rendah,

konsumsi makanan yang tidak memadai baik dalam jumlah maupun kualitas,

dan ketergantungan banyak warga negara pada strategi nilai subsistensi rendah yang unik.

“Infrastruktur sanitasi dasar, air bersih, jalan, irigasi, sekolah, dan kesehatan buruk, begitu pula tingkat keuangan dan sumber daya manusia negara,” kata penulis.

“Risiko iklim juga berdampak negatif (Global Hunger Index 2019),” kata penulis.
Yang menjadi perhatian khusus adalah malnutrisi pada anak, dengan lebih dari separuh anak menderita dwarfisme (manusia kerdil) dan hampir 15% anak-anak menderita kelemahan,” kata laporan itu.

Ladang minyak Timor Leste Greater Sunrise
Ladang minyak Timor Leste Greater Sunrise (timoroman.com)

Catatan Indeks Tahunan

Indeks tahunan, yang dibuat oleh Weit Hunger Hilfe dan Concern Worldwide, dan termasuk partisipasi para ahli dari Chatham House.

Juga dari Pusat Manajemen Kebijakan Pembangunan Eropa, berupaya mengukur dan melacak kelaparan secara komprehensif di tingkat global, regional, dan nasional.

Global Hunger Index didasarkan pada empat indikator dasar:

“Kurang gizi (bagian dari populasi dengan asupan kalori yang tidak mencukupi),

"Bayi lemah atau 'wasting' (anak di bawah lima tahun yang berat badannya kurang dari tinggi badannya, yang mencerminkan malnutrisi akut),

"bayi dwarfisme atau 'stunting' (anak balita yang kekurangan berat badan untuk usianya, yang mencerminkan kekurangan gizi kronis),

Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999 (KOMPAS/EDDY HASBY)

"Dan kematian bayi (angka kematian balita, yang mencerminkan campuran fatal dari gizi yang tidak memadai dan lingkungan yang tidak sehat). ”

Berdasarkan indikator-indikator ini, Global Hunger Index menentukan kelaparan dalam skala 100, dengan nol sebagai skor terbaik (tidak ada kelaparan) dan 100 sebagai skor terburuk.

Peringkat dibagi berdasarkan tingkat keparahan , dari rendah hingga sangat mengkhawatirkan.

Timor Leste mencatat peningkatan antara tahun 2006 dan 2012, dari indeks 41,4 menjadi 34,6.

Tetapi situasi Timor Leste memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan negara itu turun menjadi 37,6.

Posisi itu menjadi peringkat terburuk kedua dan satu-satunya dari tiga negara dengan tingkat kelaparan yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Hebat Benar Bupati Ini, Bisa-Bisanya Menentang Presiden Jokowi Hanya Untuk Bela Para Buruh, Ada Apa?

Baca juga: Cegah DBD di Sumba Timur, Masyarakat Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan

Laporan tersebut mencatat bahwa prevalensi malnutrisi di Timor Leste mencapai hampir sepertiga dari populasi (30,9%), dengan angka tertinggi ketiga dari dwarfisme anak (51,2%).

Kematian bayi turun dari 7,7 pada tahun 2006 menjadi 4,6 pada tahun 2018, tetapi hampir 31% penduduk Timor Leste kekurangan gizi - sebuah angka yang mencapai 41,6% pada tahun 2002.

Di antara anak-anak di bawah usia 5 tahun, 14,6% menderita gizi buruk akut, dan angka tersebut meningkat 9,9% dalam lima tahun terakhir.

Lebih dari setengah (51,2%) menderita dwarfisme atau malnutrisi kronis, tingkat terburuk kedua dari negara yang dianalisis, setelah Yaman.

Secara regional - meliputi Asia Selatan, Timur dan Tenggara - Timor Leste memiliki peringkat terburuk, tujuh poin di atas Afghanistan, dan lebih dari 10 di atas rata-rata.

Sebagian Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ngotot Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Tercatat Kelaparan Terburuk Kedua di Dunia, Ini Buktinya?, https://makassar.tribunnews.com/2020/10/17/ngotot-merdeka-dari-indonesia-timor-leste-tercatat-kelaparan-terburuk-kedua-di-dunia-ini-buktinya?page=all.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved