Presiden China Xi jinping Batuk-batuk saat Pidato, Diduga Positif Corona, Ini Fakta-faktanya
Batuk-batuk saat Pidato, Presiden China Xi Jinping Diduga Positif Corona, Ini Fakta-faktanya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pembatasan yang ketat mutlak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.
Jutaan orang di Eropa telah diberitahu mereka harus hidup di bawah langkah-langkah pencegahan yang ketat saat pemerintah berjuang melawan gelombang kedua.
WHO mendesak pemerintah Eropa untuk meningkatkan dan mengambil tindakan saat benua ini melewati ambang 1.000 kematian yang dilaporkan setiap hari.
Baca juga: Valentina Rossi Positif Corona, Demam hingga Tulang Terasa Nyeri dan Absen Membalap,Kata Bos Yamaha?
Situasi di Eropa
Direktur WHO Eropa, Dr Hans Kluge, mengatakan salah satu alasan peningkatan kasus yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir yaitu lebih banyak orang muda yang dites positif terinfeksi virus corona.
Sedangkan, kematian akibat Covid-19 di Eropa saat ini lima kali lebih rendah dibandingkan pada Maret dan April 2020, ketika gelombang pertama menghantam benua ini.
Lebih lanjut, tingkat kematian yang lebih rendah dikarenakan demografi dengan kemungkinan lebih kecil untuk meninggal akibat virus corona dibandingkan orang yang lebih tua.
Jika pemerintah Eropa melonggarkan pembatasan, virus corona akan mengakibatkan tingkat kematian pada Januari 2021 menjadi empat hingga lima kali lebih tinggi daripada April 2020.
Namun, jika 95 persen orang memakai masker dan menerapkan jarak sosial, Eropa dapat menghindari sekitar 281.000 kematian pada Februari 2021.

Update Covid-19 Asean
Indonesia tak hanya menempati peringkat pertama kasus terbanyak Covid-19 di ASEAN atau Asia Tenggara.
Dari sisi angka kematian, Indonesia juga menduduki peringkat pertama kematian tertinggi karena Covid-19 di ASEAN.
Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (15/10/2020), Indonesia menyalip Filipina yang sebelumnya berada di peringkat pertama dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak se-Asia Tenggara.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini tercatat 349.160 kasus, sedangkan Filipina 348.698 kasus.
Sementara itu, jumlah kematian karena Covid-19 Indonesia hampir dua kali lipat Filipina.
Indonesia mencatatkan 112 kematian baru pada Kamis (15/10/2020).
Total kematian yang tercatat di Indonesia adalah 12.268 jiwa, sedangkan Filipina 6.497 jiwa.
Berikut ini jumlah kematian karena Covid-19 di Asia Tenggara selengkapnya:
- Indonesia: 12.268
- Filipina: 6.497
- Myanmar: 765
- Malaysia: 170
- Thailand: 59
- Vietnam: 35
- Singapura: 28
- Brunei Darussalam: 3
- Timor Leste: 0
- Laos: 0
- Kamboja: 0
Kemudian, pada 30 Juli 2020, tembus 5.000 jiwa, yaitu 5.058 jiwa. Pada 24 September 2020, angkanya mencapai 10.000, tepatnya 10.105 jiwa.
Dari grafik kematian karena Covid-19 yang dibuat Worldometers, sejak awal belum menunjukkan penurunan.
Kini, angka kematian Covid-19 Indonesia berada di 12.000 dan menuju 15.000 jiwa.
Sama seperti kurva kematian, kurva kasus Covid-19 di Indonesia juga terus naik.
Masih dari Worldometers, sejak dilaporkan pertama kali pada 2 Maret 2020, jumlah kasusnya terus merangkak naik.
Total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.000 kasus, tepatnya 1.046 kasus pada 27 Maret.
Lalu mencapai 50.000 kasus pada bulan Juni, tepatnya 50.187 kasus pada 25 Juni.
Tak lama setelah itu pada bulan Juli tembus 100.000 kasus. Itu terjadi pada 27 Juli dengan 100.303 kasus.
Setelah itu, dua bulan kemudian tembus 200.000, tepatnya 200.035 kasus pada 8 September.
Hanya dalam sebulan, pada 4 Oktober, tembus 300.000 kasus, tepatnya 303.498 kasus.
Saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia adalah 349.160 dan mendekati angka 400.000 kasus.
