Berita Timor Leste
Australia Datang Bak Pahlawan Saat Timor Leste Merdeka, Awalnya Dukung Indonesia Gempur Timor Leste
Tanggal 30 Agustus 1999 menjadi hari bersejarah itu. Kemudian hasilnya diumumkan pada 4 September oleh Sekretaris Jenderal PBB
Juga ada pernyataan kebijakan strategis pertahanan Australia menggambarkan Indonesia sebagai "hubungan strategis terpenting kita" di Asia Tenggara.
Hubungan itu juga mencakup bidang bisnis dan budaya.
Australia menjadi penyedia perguruan tinggi terbesar bagi pelajar Indonesia.
Kedua negara bernegosiasi dan menandatangani Perjanjian Celah Timor, setuju untuk pendapatkan hak eksplorasi minyak di Selat Timor seluas 61.000 km persegi yang memisahkan barat laut Australia dan pulau Timor.
Namun ketika krisis ekonomi dengan cepat berkembang menjadi tuntutan demokrasi mengakibatkan Suharto mengundurkan diri dan digantikan BJ Habibie, Australia mengubah kebijakannya.
Saat itu, BJ Habibie membuat pengumuman mengejutkan bahwa rakyat Timor Timur akan diizinkan untuk menentukan masa depan mereka sendiri.
Saat itulah Australia telah mengubah kebijakannya secara terbuka, bahwa "Australia sekarang juga mendukung penentuan nasib sendiri".
Sementara itu, perundingan untuk mewujudkan janji refrendum Habibie itu melibatkan PBB, Portugal, dan Jakarta.
Perundingan tersebut berakhir dengan kenyataan pahit, yaitu tidak akan ada referendum jika mereka mencoba memaksa Indonesia menerima pasukan asing.
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Pasifik, Stanley Roth, secara pribadi menekan Australia untuk mendorong Indonesia menerima kekuatan penjaga perdamaian untuk referendum, namun Australia tahu perkembangan seperti itu tidak akan terjadi.
Pejabat PBB dan Perdana Menteri Australia, John Howard, pun menegaskan hal ini dengan sangat tegas, bahwa keamanan di Timor Timur harus tetap menjadi milik Indonesia jika ingin disepakati.
Menurut mereka, mendorong kontrol militer eksternal, bahkan untuk sementara, dan tidak akan ada kesepakatan, saran mereka.
Setelah kekacauan pecah, tanggal 12 September, Habibie menyerah. Indonesia akan menerima intervensi oleh kekuatan yang diamanatkan PBB dari komposisi apa pun.
Pada 13 September, pemerintah Australia tunduk pada tekanan publik dan mengumumkan Australia akan memimpin pasukan penjaga perdamaian internasional; Australia memiliki prioritas baru.
"Tanggung jawab kami adalah membantu orang-orang yang menderita di Timor Timur dan juga memikirkan terlebih dahulu betapa pentingnya hubungan antara kedua negara kami," katanya.
Dikutip Irish Times, Richard Woolacott, mantan duta besar untuk Jakarta, melihat keputusan untuk mengirim pasukan internasional yang dipimpin Australia sebagai bencana.
Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/read/032385260/datang-bak-pahlawan-ketika-timor-leste-merdeka-ternyata-australia-aslinya-bermuka-dua-awalnya-dukung-penuh-indonesia-gempur-timor-leste-tetapi-akhirnya-malah-be?page=all